Roy Suryo Bakal Bongkar Kejanggalan Sirekap Aplikasi Tak Layak Pakai
Rabu, 28 Februari 2024 - 17:13 WIB
JAKARTA - Pemerhati Telematika dan Multimedia Roy Suryo mengatakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sudah tak layak pakai. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat pemungutan suara (TPS) yang terdapat data anomali.
"Tadi diakui sendiri oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari, per hari ini saja yang dikoreksi itu 154.451 dari 822.220 TPS di Indonesia, itu sudah berapa persen. Sudah lebih dari sepuluh persen, itu berarti sudah error, sistemnya sudah tidak layak dipakai," kata Roy Suryo dalam tayangan iNews Today, Rabu (28/2/2024).
Menanggapi hal itu, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengaku bakal bongkar kejanggalan aplikasi Sirekap. Salah satunya ialah mengenai versi Sirekap yang sudah sepuluh kali berubah.
"Hari ini pula saya akan bongkar apa yang terjadi sebenarnya, karena sebenarnya Sirekap ini disadari atau tidak oleh masyarakat, ini sudah 10 kali berubah versinya," jelasnya.
Menurut dia, versi aplikasi yang pertama kali diunduh oleh petugas KPPS tiba-tiba berubah di tengah jalan. Ia menyebut ada sejumlah script yang ditambahkan untuk bekerja sistem Sirekap.
"Ini kaya MK aja, di tengah jalan aturannya diganti, iya sama. Jadi kalau istiah teknis ini ada script yang ditambahkan, ada script yang dikurangin, nah ini fatal," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa salah satu fungsi script ini diduga untuk mengalihkan suara pada partai tertentu. Dia menambahkan, apabila partai tertentu diinput ke pada aplikasi Sirekap, maka partai itu bakal langsung dihilangkan.
"Jadi ada fungsi yang tadinya ada kemudian dihilangkan, kemudian ada yang ditambahkan," kata dia.
"Nah yang ditambahkan ini pantas ditengarai, belum sampai ditengarai ya, pantas ditengarai dimasukkan yang itu menjadi momok bagi teman-teman partai termasuk Perindo yang itu kalau misalnya muncul partai tertentu ya itu cut," jelas dia.
Script itu, kata Roy, ditempatkan saat server aplikasi itu berada di Singapura. "Script ini disisipkan namanya jason script, disisipkan ketika Sirekap ini waktu itu ditempatkan di Singapura," tandasnya.
"Tadi diakui sendiri oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari, per hari ini saja yang dikoreksi itu 154.451 dari 822.220 TPS di Indonesia, itu sudah berapa persen. Sudah lebih dari sepuluh persen, itu berarti sudah error, sistemnya sudah tidak layak dipakai," kata Roy Suryo dalam tayangan iNews Today, Rabu (28/2/2024).
Menanggapi hal itu, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengaku bakal bongkar kejanggalan aplikasi Sirekap. Salah satunya ialah mengenai versi Sirekap yang sudah sepuluh kali berubah.
"Hari ini pula saya akan bongkar apa yang terjadi sebenarnya, karena sebenarnya Sirekap ini disadari atau tidak oleh masyarakat, ini sudah 10 kali berubah versinya," jelasnya.
Menurut dia, versi aplikasi yang pertama kali diunduh oleh petugas KPPS tiba-tiba berubah di tengah jalan. Ia menyebut ada sejumlah script yang ditambahkan untuk bekerja sistem Sirekap.
"Ini kaya MK aja, di tengah jalan aturannya diganti, iya sama. Jadi kalau istiah teknis ini ada script yang ditambahkan, ada script yang dikurangin, nah ini fatal," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa salah satu fungsi script ini diduga untuk mengalihkan suara pada partai tertentu. Dia menambahkan, apabila partai tertentu diinput ke pada aplikasi Sirekap, maka partai itu bakal langsung dihilangkan.
"Jadi ada fungsi yang tadinya ada kemudian dihilangkan, kemudian ada yang ditambahkan," kata dia.
"Nah yang ditambahkan ini pantas ditengarai, belum sampai ditengarai ya, pantas ditengarai dimasukkan yang itu menjadi momok bagi teman-teman partai termasuk Perindo yang itu kalau misalnya muncul partai tertentu ya itu cut," jelas dia.
Script itu, kata Roy, ditempatkan saat server aplikasi itu berada di Singapura. "Script ini disisipkan namanya jason script, disisipkan ketika Sirekap ini waktu itu ditempatkan di Singapura," tandasnya.
(rca)
tulis komentar anda