Bawaslu Dianugerahi Kerupuk Melempem Award, Dianggap Tak Serius Sikapi Kecurangan Pemilu
Rabu, 21 Februari 2024 - 22:22 WIB
JAKARTA - Warga Yogyakarta lewat Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (GARDA) memberikan "Kerupuk Melempem Award" kepada Badan Pengawasa Pemilu (Bawaslu) atas kinerjanya mengawasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal ini bentuk ekspresi atas masifnya dugaan berbagai kecurangan Pemilu 2024 mewarnai perbincangan publik sepekan terakhir.
Mulai dicoblosinya kertas suara untuk paslon capres/cawapres tertentu, maraknya politik uang, penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik, intimidasi oknum aparat, hingga penggelembungan penghitungan suara. Lalu, sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dituding bermasalah dan sengaja disetting untuk menggelembungkan paslon capres/cawapres tertentu.
"Kepuasan publik terhadap pelaksanaan pemilu kali ini sangat rendah. Suara-suara masyarakat untuk dilakukan pemilu ulang bahkan penolakan hasil pemilu, audit digital forensik terhadap sistem IT KPU, hingga dorongan hak angket di DPR RI pun menguat. Kalangan gerakan mahasiswa bahkan lebih nyaring tuntutannya yakni pemakzulan Presiden Joko Widodo," ujar Koordinator Lapangan GARDA, Arya Yuda dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, berbagai preseden buruk yang terjadi dalam Pemilu 2024 dinilai publik merupakan buntut dari malpraktik kekuasaan rezim Jokowi sejak meletus skandal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hingga KPU yang memberikan karpet merah kepada sang putra Presiden agar bisa menjadi salah satu kontestan Pemilu Presiden.
Menyikapi berbagai kekisruhan tersebut, kata Arya, GARDA akan memberikan "Krupuk Melempem Award" kepada Bawaslu sebagai simbol kinerjanya yang melempem atas berbagai kasus-kasus pelanggaran dan kecurangan pemilu. Bawaslu sebagai instrumen demokrasi dinilai gagal menjalankan fungsinya secara optimal.
"Bawaslu tak ubahnya sekadar tukang stempel kepentingan rezim penguasa yang telah mengatur sedemikian rupa Pemilu terselenggara sesuai seleranya," ucap dia.
"Krupuk Melempem Award" akan diserahkan Kamis 22 Februari 2024 pukul 12.30. Diawali dengan prosesi arak-arakan massa dimeriahkan kelompok kesenian marching bleg dari lapangan Minggiran Mantrijeron Yogyakarta menuju Kantor Bawaslu DIY Jalan DI Panjaitan No 49 Yogyakarta.
GARDA mengimbau masyarakat yang akan mengikuti arak-arakan penyerahan "Krupuk Melempem Award" dapat berkumpul di lapangan Minggiran pada Kamis (22/2/2024) pukul 12.00 WIB tanpa atribut parpol/paslon peserta pemilu. Untuk selanjutnya berjalan kaki atau arak-arakan menuju Kantor Bawaslu DIY.
Mulai dicoblosinya kertas suara untuk paslon capres/cawapres tertentu, maraknya politik uang, penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik, intimidasi oknum aparat, hingga penggelembungan penghitungan suara. Lalu, sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dituding bermasalah dan sengaja disetting untuk menggelembungkan paslon capres/cawapres tertentu.
"Kepuasan publik terhadap pelaksanaan pemilu kali ini sangat rendah. Suara-suara masyarakat untuk dilakukan pemilu ulang bahkan penolakan hasil pemilu, audit digital forensik terhadap sistem IT KPU, hingga dorongan hak angket di DPR RI pun menguat. Kalangan gerakan mahasiswa bahkan lebih nyaring tuntutannya yakni pemakzulan Presiden Joko Widodo," ujar Koordinator Lapangan GARDA, Arya Yuda dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, berbagai preseden buruk yang terjadi dalam Pemilu 2024 dinilai publik merupakan buntut dari malpraktik kekuasaan rezim Jokowi sejak meletus skandal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hingga KPU yang memberikan karpet merah kepada sang putra Presiden agar bisa menjadi salah satu kontestan Pemilu Presiden.
Menyikapi berbagai kekisruhan tersebut, kata Arya, GARDA akan memberikan "Krupuk Melempem Award" kepada Bawaslu sebagai simbol kinerjanya yang melempem atas berbagai kasus-kasus pelanggaran dan kecurangan pemilu. Bawaslu sebagai instrumen demokrasi dinilai gagal menjalankan fungsinya secara optimal.
"Bawaslu tak ubahnya sekadar tukang stempel kepentingan rezim penguasa yang telah mengatur sedemikian rupa Pemilu terselenggara sesuai seleranya," ucap dia.
"Krupuk Melempem Award" akan diserahkan Kamis 22 Februari 2024 pukul 12.30. Diawali dengan prosesi arak-arakan massa dimeriahkan kelompok kesenian marching bleg dari lapangan Minggiran Mantrijeron Yogyakarta menuju Kantor Bawaslu DIY Jalan DI Panjaitan No 49 Yogyakarta.
GARDA mengimbau masyarakat yang akan mengikuti arak-arakan penyerahan "Krupuk Melempem Award" dapat berkumpul di lapangan Minggiran pada Kamis (22/2/2024) pukul 12.00 WIB tanpa atribut parpol/paslon peserta pemilu. Untuk selanjutnya berjalan kaki atau arak-arakan menuju Kantor Bawaslu DIY.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda