KPK Tekankan Pentingnya Edukasi Antikorupsi kepada Pihak Swasta
Selasa, 20 Februari 2024 - 20:59 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar bimbingan teknis antikorupsi bersama Yayasan Pengembangan Audit Internal dan Manajemen Risiko, atau The Indonesia Internal Audit Community (IIAC), Selasa (20/2/2024).
Bertempat di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, kegiatan tersebut dikemas dalam tema 'Peran Serta Praktisi Governance, Risk, and Control (GRC) dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi'.
PlhDirektur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Johnson Ginting menyatakan, kegiatan edukasi antikorupsi kepada pihak swasta dinilai sangat penting.
Pasalnya, dari kasus tindak pidana korupsi yang ditanganiKPK, mayoritas tersangka berasal dari swasta. "Kalau kita melihat statistik maka persona yang menjadi tersangka yang ditangani KPK yang paling banyak adalah pengusaha swasta," kata Johnson.
"Dari statistik begitu, kemudian peranan swasta sangat penting, karena mereka kemudian menjadi ikut memberikan suap, ikut melakukan kongkalikong (penyelenggara negara) dengan pengusaha kemudian terjadi korupsi," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IIAC, Mohamad Haries mengapresiasi KPK yang membuka diri dengan seluas-luasnya kepada pihak swasta dalam penanaman anti-korupsi.
"Nah ini sinerginya bagus banget, di mana KPK bersama swasta bersama-sama membangun budaya antikorupsi juga," ujar Haries.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga founder IIAC Yandi Renaldi dan puluhan anggota komunitas tersebut.
Bertempat di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, kegiatan tersebut dikemas dalam tema 'Peran Serta Praktisi Governance, Risk, and Control (GRC) dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi'.
PlhDirektur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Johnson Ginting menyatakan, kegiatan edukasi antikorupsi kepada pihak swasta dinilai sangat penting.
Pasalnya, dari kasus tindak pidana korupsi yang ditanganiKPK, mayoritas tersangka berasal dari swasta. "Kalau kita melihat statistik maka persona yang menjadi tersangka yang ditangani KPK yang paling banyak adalah pengusaha swasta," kata Johnson.
"Dari statistik begitu, kemudian peranan swasta sangat penting, karena mereka kemudian menjadi ikut memberikan suap, ikut melakukan kongkalikong (penyelenggara negara) dengan pengusaha kemudian terjadi korupsi," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IIAC, Mohamad Haries mengapresiasi KPK yang membuka diri dengan seluas-luasnya kepada pihak swasta dalam penanaman anti-korupsi.
"Nah ini sinerginya bagus banget, di mana KPK bersama swasta bersama-sama membangun budaya antikorupsi juga," ujar Haries.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga founder IIAC Yandi Renaldi dan puluhan anggota komunitas tersebut.
(maf)
tulis komentar anda