Dikritik Fisipol UGM, Ari Dwipayana: Saya dan Prof Pratikno Miliki Komitmen Sama Jaga Integritas dan Perkuat Demokrasi
Selasa, 13 Februari 2024 - 08:45 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mengkritik Pratikno dan Ari Dwipayana , akademisi UGM yang kini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Koordinator Staf Khusus Presiden. Keduanya dianggap telah menjadi bagian dari persoalan bangsa yang terjadi saat ini.
Menanggapi hal itu, Ari Dwipayana menilai kritik yang disampaikan menjadi bagian yang menyehatkan. "Terima kasih atas surat cinta adik-adik mahasiswa pada saya dan Prof Pratikno. Dalam masyarakat akademik, kritik dan perdebatan adalah sesuatu yang menyehatkan," kata Ari saat dikonfirmasi, Selasa (13/2/2024).
Menurut Ari, saat ini semua pihak harus menjaga budaya akademik dengan pemikiran terbuka dan menghargai perbedaan prespektif. "Karena itu kita harus terus menjaga budaya akademik dengan pemikiran yang kritis, terbuka, menghargai keragaman/perbedaan perspektif, disertai semangat kontribusi bagi kemaslahatan bersama," kata Ari.
Ari mengungkapkan, dirinya bersama Pratikno juga memiliki komitmen yang sama untuk menjaga integritas dan memperkuat demokrasi. "Saya dan Prof Pratikno memiliki komitmen yang sama untuk menjaga integritas, memperkuat demokrasi, membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif. Serta mencurahkan energi dan kemampuan untuk kemajuan bangsa dan negara," ungkapnya.
Untuk diketahui, mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM menyampaikan kritik kepada Pratikno dan Ari Dwipayana di halaman Fisipol UGM, Senin (12/2/2024). Mahasiswa DPP Fisipol UGM menyarankan keduanya fokus melaksanakan tugasnya di Kesekretariatan Negara.
"Mereka bagian dari kekuasaan, tetapi kembali lagi, perannya harus sesuai tugas mereka. Kami sayangkan mereka menunjukkan sikap politik dan mengubah karakter yang dikenal sebagai seseorang akademisi," kata perwakilan mahasiswa DPP Fisipol UGM, Rubiyansah, Senin (12/2/2024).
Rubiyah mengatakan setelah gelombang petisi dari universitas, mahasiswa UGM merasakan adanya sebuah konflik antara akademisi dengan rezim. "Sayangnya ada civitas dari Fisipol UGM yaitu Pratikno dan Ari Dwipayana yang terlibat di dalam pusaran konflik itu," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ari Dwipayana menilai kritik yang disampaikan menjadi bagian yang menyehatkan. "Terima kasih atas surat cinta adik-adik mahasiswa pada saya dan Prof Pratikno. Dalam masyarakat akademik, kritik dan perdebatan adalah sesuatu yang menyehatkan," kata Ari saat dikonfirmasi, Selasa (13/2/2024).
Menurut Ari, saat ini semua pihak harus menjaga budaya akademik dengan pemikiran terbuka dan menghargai perbedaan prespektif. "Karena itu kita harus terus menjaga budaya akademik dengan pemikiran yang kritis, terbuka, menghargai keragaman/perbedaan perspektif, disertai semangat kontribusi bagi kemaslahatan bersama," kata Ari.
Ari mengungkapkan, dirinya bersama Pratikno juga memiliki komitmen yang sama untuk menjaga integritas dan memperkuat demokrasi. "Saya dan Prof Pratikno memiliki komitmen yang sama untuk menjaga integritas, memperkuat demokrasi, membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif. Serta mencurahkan energi dan kemampuan untuk kemajuan bangsa dan negara," ungkapnya.
Untuk diketahui, mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM menyampaikan kritik kepada Pratikno dan Ari Dwipayana di halaman Fisipol UGM, Senin (12/2/2024). Mahasiswa DPP Fisipol UGM menyarankan keduanya fokus melaksanakan tugasnya di Kesekretariatan Negara.
"Mereka bagian dari kekuasaan, tetapi kembali lagi, perannya harus sesuai tugas mereka. Kami sayangkan mereka menunjukkan sikap politik dan mengubah karakter yang dikenal sebagai seseorang akademisi," kata perwakilan mahasiswa DPP Fisipol UGM, Rubiyansah, Senin (12/2/2024).
Rubiyah mengatakan setelah gelombang petisi dari universitas, mahasiswa UGM merasakan adanya sebuah konflik antara akademisi dengan rezim. "Sayangnya ada civitas dari Fisipol UGM yaitu Pratikno dan Ari Dwipayana yang terlibat di dalam pusaran konflik itu," ujarnya.
(abd)
tulis komentar anda