Pemuda Muhammadiyah Luncurkan Buku Fikih Pemilu, Pemuda Negarawan
Senin, 12 Februari 2024 - 11:03 WIB
JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah meluncurkan Buku berjudul “Fikih Pemilu, Pemuda Negarawan" jelang hari pencoblosan pemilu pada Rabu, 14 Februari 2024. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan diskursus seputar pemilu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan buku ini adalah sumbangsih pemikiran Pemuda Muhammadiyah bagi kehidupan demokrasi Indonesia.
"Sebuah kompilasi dalam menambah khazanah pemikiran tentang pentingnya hidup dalam ekosistem demokrasi yang syarat nilai sekaligus ikhtiar kami dalam memotret perilaku politik terkini," kata Dzulfikar, Senin (12/2/2024).
Dzulfikar menjelaskan ada urgensi kenapa produk pemikiran ini penting untuk dihadirkan di ruang publik. Salah satunya karena Muhammadiyah sebagai rumah besar belum pernah melahirkan Fikih Pemilu. Kemudian, buku ini hadir dalam momentum pemilu yang harus diisi dengan pemikiran autentik dari anak muda.
"Produk pemikiran Pemuda Muhammadiyah ini juga berangkat dari realita persoalan di akar rumput, misalnya terhadap etika memilih pemimpin, money politics, siyasah dan lainnya," ujar Dzulfikar.
Dzulfikar menegaskan Buku Fikih Pemilu merupakan langkah awal gerakan kekaryaan dari buah kajian keilmuan Pemuda Muhammadiyah. Adapun leading sector penerbitan buku ini dari Bidang Kajian Dakwah Keislaman, yang menurut Dzulfikar memiliki kapasitas keilmuan dalam kajian Islam dan Demokrasi.
"Maka Fikih ini rujukan pikir dalam hukum yang bersumber Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang berperan memberikan pedoman bagi individu muslim terlebih generasi muda yang memiliki porsi terbesar dalam Pemilu kali ini," ujar Dzulfikar.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan buku ini adalah sumbangsih pemikiran Pemuda Muhammadiyah bagi kehidupan demokrasi Indonesia.
"Sebuah kompilasi dalam menambah khazanah pemikiran tentang pentingnya hidup dalam ekosistem demokrasi yang syarat nilai sekaligus ikhtiar kami dalam memotret perilaku politik terkini," kata Dzulfikar, Senin (12/2/2024).
Dzulfikar menjelaskan ada urgensi kenapa produk pemikiran ini penting untuk dihadirkan di ruang publik. Salah satunya karena Muhammadiyah sebagai rumah besar belum pernah melahirkan Fikih Pemilu. Kemudian, buku ini hadir dalam momentum pemilu yang harus diisi dengan pemikiran autentik dari anak muda.
"Produk pemikiran Pemuda Muhammadiyah ini juga berangkat dari realita persoalan di akar rumput, misalnya terhadap etika memilih pemimpin, money politics, siyasah dan lainnya," ujar Dzulfikar.
Dzulfikar menegaskan Buku Fikih Pemilu merupakan langkah awal gerakan kekaryaan dari buah kajian keilmuan Pemuda Muhammadiyah. Adapun leading sector penerbitan buku ini dari Bidang Kajian Dakwah Keislaman, yang menurut Dzulfikar memiliki kapasitas keilmuan dalam kajian Islam dan Demokrasi.
"Maka Fikih ini rujukan pikir dalam hukum yang bersumber Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang berperan memberikan pedoman bagi individu muslim terlebih generasi muda yang memiliki porsi terbesar dalam Pemilu kali ini," ujar Dzulfikar.
tulis komentar anda