TPN: Kampanye Ganjar-Mahfud dari Solo ke Semarang Mengingatkan Jalan Demokrasi Jokowi
Sabtu, 10 Februari 2024 - 11:07 WIB
JAKARTA - Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud menggelar kampanye terakhir di Solo dan Semarang. Gelaran kampanye di kedua tempat tersebut memiliki pesan simbolik sekaligus mengingatkan jalan demokrasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sumantri Suwarno mengatakan, Solo merupakan titik tolak keberangkatan Jokowi yang pertama kali masuk politik praktis setelah dicalonkan menjadi wali kota oleh PDI Perjuangan pada 2005.
"Masyarakat Indonesia bahkan Solo belum banyak mengenal kiprah Jokowi waktu itu. Tetapi militansi kader partai dan dukungan rakyat mengantarkan Jokowi menduduki jabatan publik pertamanya,"kata Suwarno, Sabtu (10/2/2024).
Menurut Suwarno, jika tidak ada cerita PDI Perjuangan di Solo dan basis suara besar di Jawa Tengah. Maka tidak akan ada cerita seorang Jokowi menjadi Presiden Indonesia.
"Dukungan rakyat yang kuat melalui proses demokrasi yang sehat di balik kemunculan Jokowi dari seorang warga negara biasa menjadi presiden, merupakan pencapaian hebat partisipasi publik dalam politik,"ucapnya.
Suwarno menambahkan, hal ini untuk mengingat kembali pentingnya jalan demokrasi bagi bangsa Indonesia dan terutama bagi kader partai pendukung. Maka Solo dan Semarang, katanya menjadi pilihan lokasi kampanye putaran terakhir hari ini.
"Masyarakat Solo dan Jawa Tengah serta seluruh rakyat Indonesia harus tetap setia di jalan demokrasi, agar terus dapat melahirkan pimpinan terbaik bangsa secara bermartabat. Kemudian bagi siapa pun yang muncul melalui jalan demokrasi tetapi tidak menjalankan proses pemilu secara fair, berarti telah mengkhianati jalan demokrasi," ucapnya.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sumantri Suwarno mengatakan, Solo merupakan titik tolak keberangkatan Jokowi yang pertama kali masuk politik praktis setelah dicalonkan menjadi wali kota oleh PDI Perjuangan pada 2005.
"Masyarakat Indonesia bahkan Solo belum banyak mengenal kiprah Jokowi waktu itu. Tetapi militansi kader partai dan dukungan rakyat mengantarkan Jokowi menduduki jabatan publik pertamanya,"kata Suwarno, Sabtu (10/2/2024).
Menurut Suwarno, jika tidak ada cerita PDI Perjuangan di Solo dan basis suara besar di Jawa Tengah. Maka tidak akan ada cerita seorang Jokowi menjadi Presiden Indonesia.
"Dukungan rakyat yang kuat melalui proses demokrasi yang sehat di balik kemunculan Jokowi dari seorang warga negara biasa menjadi presiden, merupakan pencapaian hebat partisipasi publik dalam politik,"ucapnya.
Baca Juga
Suwarno menambahkan, hal ini untuk mengingat kembali pentingnya jalan demokrasi bagi bangsa Indonesia dan terutama bagi kader partai pendukung. Maka Solo dan Semarang, katanya menjadi pilihan lokasi kampanye putaran terakhir hari ini.
"Masyarakat Solo dan Jawa Tengah serta seluruh rakyat Indonesia harus tetap setia di jalan demokrasi, agar terus dapat melahirkan pimpinan terbaik bangsa secara bermartabat. Kemudian bagi siapa pun yang muncul melalui jalan demokrasi tetapi tidak menjalankan proses pemilu secara fair, berarti telah mengkhianati jalan demokrasi," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda