Dukung Ganjar-Mahfud, Ahok Kampanye di Daerah Rawan Peralihan Pilihan
Rabu, 07 Februari 2024 - 20:19 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan fokus mengampanyekan pasangan calon nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kantong-kantong wilayah rawan peralihan di Jakarta. Foto: Dok MPI
JAKARTA - Menjelang berakhirnya masa kampanye Pilpres 2024, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan fokus mengampanyekan pasangan calon nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kantong-kantong wilayah rawan peralihan di Jakarta.
Ahok menuturkan ada sejumlah isu yang membuat para pendukungnya atau Ahokers di Jakarta beralih ke paslon lain. Selain isu Pilpres 2024, Mahfud MD radikal, hingga isu paslon nomor 3 gagal masuk putaran kedua.
“Kalau kamu percaya sama saya, saya nggak mungkin gendeng lah. Kalau mau pertimbangkan keuntungan, kekuasaan, dan jabatan, saya akan ke calon yang disebut-sebut menang. Saya tahu mana panggilan hati nurani dan kedagingan,” kata Ahok, Rabu (7/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu siap bertarung lebih keras untuk memenangkan Ganjar-Mahfud demi membereskan semua persoalan yang membelit rakyat.
“Jadi ini harus sadarkan teman-teman. Kekuasaan itu Tuhan yang kasih. Tuhan tidak akan kasih kekuasaan pada orang yang mengadu domba untuk memecahkan bangsa. Pasti Tuhan sayang bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dia mengingatkan kepada pihak yang mengadu domba dan ingin memecah belah rakyat bahwa rakyat Indonesia tidak bodoh.
Menurut Ahok, memang ada pihak yang berpandangan rasis dan primordial, tapi jumlahnya tidak signifikan. Dia mencontohkan dirinya bisa menjadi Bupati Belitung yang 93% warganya muslim. Padahal, dia seorang nonmuslim dan keturunan Tionghoa.
“Persoalannya, kadang-kadang kita nggak percaya rakyat pintar. Rakyat cuma butuh saat dia susah. Saya punya Ahokers, tapi nggak pernah saya kasih duit. Kalau dia susah saya bantu karena mereka tahu, kamu tidak maling. Yang penting Anda tidak maling,” tegas Ahok.
Ahok menuturkan ada sejumlah isu yang membuat para pendukungnya atau Ahokers di Jakarta beralih ke paslon lain. Selain isu Pilpres 2024, Mahfud MD radikal, hingga isu paslon nomor 3 gagal masuk putaran kedua.
“Kalau kamu percaya sama saya, saya nggak mungkin gendeng lah. Kalau mau pertimbangkan keuntungan, kekuasaan, dan jabatan, saya akan ke calon yang disebut-sebut menang. Saya tahu mana panggilan hati nurani dan kedagingan,” kata Ahok, Rabu (7/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu siap bertarung lebih keras untuk memenangkan Ganjar-Mahfud demi membereskan semua persoalan yang membelit rakyat.
“Jadi ini harus sadarkan teman-teman. Kekuasaan itu Tuhan yang kasih. Tuhan tidak akan kasih kekuasaan pada orang yang mengadu domba untuk memecahkan bangsa. Pasti Tuhan sayang bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dia mengingatkan kepada pihak yang mengadu domba dan ingin memecah belah rakyat bahwa rakyat Indonesia tidak bodoh.
Menurut Ahok, memang ada pihak yang berpandangan rasis dan primordial, tapi jumlahnya tidak signifikan. Dia mencontohkan dirinya bisa menjadi Bupati Belitung yang 93% warganya muslim. Padahal, dia seorang nonmuslim dan keturunan Tionghoa.
“Persoalannya, kadang-kadang kita nggak percaya rakyat pintar. Rakyat cuma butuh saat dia susah. Saya punya Ahokers, tapi nggak pernah saya kasih duit. Kalau dia susah saya bantu karena mereka tahu, kamu tidak maling. Yang penting Anda tidak maling,” tegas Ahok.
(jon)
tulis komentar anda