Bicara Anggaran Pendidikan, Anies: Negara Jangan Pelit Sama Guru
Minggu, 04 Februari 2024 - 21:28 WIB
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan bicara soal perlunya anggaran di bidang pendidikan. Anies menegaskan bahwa negara tidak boleh pelit pada bidang pendidikan terutama untuk guru.
Hal itu ia sampaikan di Debat Terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
“Kita harus melihat pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai sebagai cost, sebagai biaya, tapi pandanglah sebagai investasi. Karena itu negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang pendidikan, dan jangan pelit kalau sama guru,” ujar Anies.
Anies menegaskan bahwa negara tidak boleh memberikan upah yang minim kepada para pendidik di negara ini. Ia mengatakan pendidik harus mendapat keadilan.
“Jangan pernah kita memberikan yang seminim mungkin untuk guru, berikan yang adil sehingga mereka bisa konsentrasi,” jelasnya.
Lebih jauh, Anies memamerkan apa yang telah dikerjakannya semasa menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
“Kami cerita sedikit kebijakan kami di DKI Jakarta. Paud, guru-guru Paud, mendapatkan hibah di Jakarta, kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya. Sebagai apa? sebagai penghargaan dari negara untuk mereka,” paparnya.
“Jadi kita berikan dukungan kepada guru dalam artian status, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya dan kehormatannya. Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia menjadi negeri yang tercerdaskan,” pungkas dia.
Hal itu ia sampaikan di Debat Terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Baca Juga
“Kita harus melihat pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai sebagai cost, sebagai biaya, tapi pandanglah sebagai investasi. Karena itu negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang pendidikan, dan jangan pelit kalau sama guru,” ujar Anies.
Anies menegaskan bahwa negara tidak boleh memberikan upah yang minim kepada para pendidik di negara ini. Ia mengatakan pendidik harus mendapat keadilan.
“Jangan pernah kita memberikan yang seminim mungkin untuk guru, berikan yang adil sehingga mereka bisa konsentrasi,” jelasnya.
Lebih jauh, Anies memamerkan apa yang telah dikerjakannya semasa menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
“Kami cerita sedikit kebijakan kami di DKI Jakarta. Paud, guru-guru Paud, mendapatkan hibah di Jakarta, kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya. Sebagai apa? sebagai penghargaan dari negara untuk mereka,” paparnya.
“Jadi kita berikan dukungan kepada guru dalam artian status, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya dan kehormatannya. Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia menjadi negeri yang tercerdaskan,” pungkas dia.
(kri)
tulis komentar anda