Ganjar: Perlu Sistem Informasi Harga Komoditas untuk Jaga Stabilitas Harga
Minggu, 04 Februari 2024 - 09:59 WIB
PONTIANAK - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan, diperlukan tim pengendalian inflasi untuk menstabilkan harga komoditas di pasaran. Salah satunya membuat sistem informasi harga komoditas.
Hal itu dikatakan Ganjar saat Special Dialog Ganjar Mendengar Rakyat di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (4/2/2024).
"Bagaimana stabilisasi harga yang tadi disampaikan instrumennya sudah ada kok, apa sih? Tim pengendali inflasi," kata Ganjar.
Dia menceritakan pengalamannya ketika memimpin Jawa Tengah yakni membuat sistem yang dinamakan Sihati. Sistem ini akan memberikan informasi harga komoditas terkini.
"Kami punya pengalaman membuat aplikasi namanya Sihati (Sistem Informasi Harga Komoditi). Kita akan tahu beberapa harga komoditas itu naik apa penyebabnya, maka hulunya akan tercapai," ungkapnya.
Ketika hulunya tercapai, maka yang mesti dilakukan contohnya dengan kerja sama antardaerah. Daerah yang memiliki komoditas lebih akan mengisi daerah yang kekurangan komoditas tertentu dan daerah yang kurang harus berinisiatif.
"Cabe misalnya, cabenya ke Sumatera Barat. Kekurangan kita ambil dari Jember itu menjadi refleks perdagangan di antara mereka peduli, mengerti, dan sumber dayanya ada," ucap Ganjar.
Menurut dia, peta produk pertanian di Indonesia sudah ada. Apabila sistem tersebut dapat berjalan dengan baik maka harga-harga komoditas stabil.
Hal itu dikatakan Ganjar saat Special Dialog Ganjar Mendengar Rakyat di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (4/2/2024).
"Bagaimana stabilisasi harga yang tadi disampaikan instrumennya sudah ada kok, apa sih? Tim pengendali inflasi," kata Ganjar.
Dia menceritakan pengalamannya ketika memimpin Jawa Tengah yakni membuat sistem yang dinamakan Sihati. Sistem ini akan memberikan informasi harga komoditas terkini.
"Kami punya pengalaman membuat aplikasi namanya Sihati (Sistem Informasi Harga Komoditi). Kita akan tahu beberapa harga komoditas itu naik apa penyebabnya, maka hulunya akan tercapai," ungkapnya.
Ketika hulunya tercapai, maka yang mesti dilakukan contohnya dengan kerja sama antardaerah. Daerah yang memiliki komoditas lebih akan mengisi daerah yang kekurangan komoditas tertentu dan daerah yang kurang harus berinisiatif.
"Cabe misalnya, cabenya ke Sumatera Barat. Kekurangan kita ambil dari Jember itu menjadi refleks perdagangan di antara mereka peduli, mengerti, dan sumber dayanya ada," ucap Ganjar.
Menurut dia, peta produk pertanian di Indonesia sudah ada. Apabila sistem tersebut dapat berjalan dengan baik maka harga-harga komoditas stabil.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda