Pentingnya Kerja Sama Internasional dan Pertahanan yang Kuat Demi Perut Rakyat
Jum'at, 26 Januari 2024 - 21:55 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dr Hamdan Tri Atmaja menilai pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang 'Indonesia Kuat, Maju, dan Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional.
“Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” ujar Hamdan dalam keteranganya, Jumat (26/1/2024).
“Mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut rakyat'. Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga," sambungnya.
Di era globalisasi, lanjut dia, kebijakan luar negeri dan pertahanan mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja.
“Pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Hamdan.
Menurut dia, konflik global dan instabilitas politik bisa menimbulkan efek domino yang mengancam keamanan pangan dan ekonomi. Pidato AHY dinilai dengan cerdik menggambarkan bagaimana perang di Ukraina dapat mempengaruhi harga gandum, yang kemudian berdampak pada harga makanan pokok di Indonesia.
Dia melanjutkan sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait. Membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat.
"Pidato AHY yang menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global," jelasnya.
Hamdan melihat pidato AHY juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran. Menurutnya, ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat, sebab prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif.
“Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” ujar Hamdan dalam keteranganya, Jumat (26/1/2024).
“Mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut rakyat'. Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga," sambungnya.
Di era globalisasi, lanjut dia, kebijakan luar negeri dan pertahanan mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja.
“Pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Hamdan.
Menurut dia, konflik global dan instabilitas politik bisa menimbulkan efek domino yang mengancam keamanan pangan dan ekonomi. Pidato AHY dinilai dengan cerdik menggambarkan bagaimana perang di Ukraina dapat mempengaruhi harga gandum, yang kemudian berdampak pada harga makanan pokok di Indonesia.
Dia melanjutkan sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait. Membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat.
"Pidato AHY yang menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global," jelasnya.
Hamdan melihat pidato AHY juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran. Menurutnya, ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat, sebab prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif.
tulis komentar anda