Pilpres 2024, PBNU Harus Jadi Perekat Seluruh Elemen Bangsa

Kamis, 25 Januari 2024 - 13:27 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf saat menerima kunjungan Menkominfo Budi Arie Setiadi di Gedung PBNU, Kamis (18/1/2024). Foto/MPI/Muhammad Farhan
JAKARTA - Koordinator Nasional (Kornas) Poros Muda NU Ramadan Isa berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menjadi perekat seluruh elemen bangsa. Harapan itu disampaikan setelah mencermati pemberitaan media dan hasil pengamatannya di lapangan terkait dinamika dukungan Pilpres 2024 .

"Ya kita semua menyaksikan bagaimana dinamika politik elite di masa Pilpres 2024 ini intensinya semakin tinggi dan bisa jadi suhu politik akan semakin panas dalam waktu dekat" ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024)

Ramadan melanjutkan, bila intensi politik akan tinggi, potensi konflik elite maupun antar kelompok pendukung ini perlu diwaspadai dan harus ada kelompok masyarakat yang mengayomi semua pihak.



Dia menekankan, keelompok cendekia, agamawan, harus kembali turun memberikan seruan moril. Terlebih PBNU yang seharusnya dapat merangkul semua pihak maupun golongan.



"Sejak lama, persepsi publik menilai PBNU merupakan rumah besar yang harapannya dapat menjadi penengah dari apa pun yang dirasakan oleh masyarakat luas. Tidak hanya urusan politik, tetapi juga dalam beragam dimensi, baik dalam urusan keagamaan, kemanusiaan, maupun kebangsaan," ujarnya.

Aktivis 98 itu turut prihatin melihat kondisi politik yang semakin keruh dan kering oleh nilai, etik, maupun keteladanan. Penyebabnya, situasi politik akhir-akhir ini semakin kabur dan buram oleh sebab pragmatisme kepentingan elite, apalagi di musim pilpres kali ini.

"Nah, maqom PBNU itu sejatinya menjadi inisiator mengingatkan semua pihak yang berkontestasi di Pilpres 2024 betapa pentingnya politik nilai, politik yang bermartabat dan beradab. Apalagi narasi membangun peradaban ini kan juga menjadi tema besar di periode Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf. Nah, justru situasi sekarang inilah momentumnya," pungkasnya.

Sebelumnya ramai diberitakan bahwa ada indikasi mobilisasi struktur-struktur NU untuk mendukung paslon tertentu yang turut disuarakan oleh mantan Rais Syuriah PCINU Australia Gus Nadirsyah Hosen. Belakangan kabar tersebut telah dibantah oleh Sekjen PBNU Gus Syaifullah Yusuf. PBNU juga telah menonaktifkan beberapa pengurus yang bergabung dalam tim pemenangan Pilpres 2024.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More