Indikasi Kecurangan Menguat, Publik Bergerak Kawal Pemilu 2024

Kamis, 18 Januari 2024 - 23:02 WIB
Aksi kemanusiaan bertajuk Hentikan Kekerasan, Utamakan Kemanusiaan, di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud Presiden 2024/Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP), Jalan Diponegoro 72, Menteng, Jumat (5/1/2024) malam. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Gerakan publik banyak bermunculan menjelang Pemilu 2024 . Situasi ini menunjukkan besarnya harapan publik untuk pemilu yang beretika dan taat asas.

Beberapa waktu lalu muncul Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang dimotori para tokoh bangsa menyerukan politik beretika. Di sisi lain, muncul ajakan ke publik untuk mengawal pemilu lewat aplikasi seperti Jaga Pemilu, Jaga Suara 2024.

"Saya rasa wajar jika banyak inisiatif publik untuk mengawal jalannya proses pemilu. Inisiatif ini muncul karena publik tidak ingin proses pemilu ini berjalan tidak sesuai dengan prinsip pemilu demokratis," kata Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khairunnisa Nur Agustyati di Jakarta, Kamis (18/1/2024).



Ninis, sapaan akrabnya, mengungkapkan, situasi saat ini memicu munculnya gerakan publik untuk pemilu. Kekecewaan sekaligus harapan menjadi kesadaran bersama untuk bergerak mengawal pemilu.

"Karena menjelang pemilu ini sudah muncul narasi-narasi agar pemilu tidak curang dan menjaga netralitas pemilu. Beberapa pemberitaan di media juga muncul adanya kecurangan-kecurangan, ada juga kekecewaan masyarakat terhadap lambannya penanganan laporan kecurangan di Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Situasi ini yang memunculkan inisiatif warga," katanya.

Di sisi lain, Ninis juga menilai gerakan masyarakat akan menjadi pencegah dari potensi kecurangan pemilu. "Munculnya inisiatif-inisiatif ini juga menunjukkan bahwa publik juga turut mengawasi, jadi bagi para pihak yang akan curang diingatkan oleh munculnya gerakan-gerakan publik seperti ini," katanya.

Sementara itu, peneliti senior politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Lili Romli mengatakan, sejumlah tokoh nasional dan agama yang tergabung dalam GNB menyampaikan keprihatinan atas penyelenggaraan Pemilu 2024 jauh dari jargon Jujur dan Adil (Jurdil). Mereka juga merasakan adanya sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan melakukan intervensi.



"Saya kira bisa mewakili keprihatinan publik terhadap penyelenggaraan pemilu sekarang, yang ditengarai ada intervensi presiden. Keprihatinan itu perlu direspons oleh presiden, jangan sampai dianggap angin lalu saja," kata Lili.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More