Sri Mulyani Disebut Paling Siap Mundur, Begini Respons Istana
Kamis, 18 Januari 2024 - 16:17 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati disebut ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri paling siap mundur dari jabatan Menkeu. Pihak Istana Kepresidenan buka suara merespons hal tersebut.
“Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).
Ari pun mempersilakan semua pihak untuk meminta penjelasan secara langsung kepada pihak-pihak yang melempar isu mundurnya beberapa menteri dari kabinet Jokowi-Maruf Amin. "Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," kata Ari.
Diketahui sebelumnya, Faisal Basri meminta sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari kabinet, termasuk Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Adapun ajakan mundur dari Faisal ini imbas dukungan Jokowi kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," kata Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta.
"Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya.
“Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).
Ari pun mempersilakan semua pihak untuk meminta penjelasan secara langsung kepada pihak-pihak yang melempar isu mundurnya beberapa menteri dari kabinet Jokowi-Maruf Amin. "Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," kata Ari.
Diketahui sebelumnya, Faisal Basri meminta sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari kabinet, termasuk Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Adapun ajakan mundur dari Faisal ini imbas dukungan Jokowi kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," kata Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta.
"Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda