PP Muhammadiyah: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Senin 11 Maret 2024
Rabu, 17 Januari 2024 - 17:58 WIB
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Lembaga Tarjih dan Tajdid menyampaikan hasil hisap awal Ramadan 1445 Hijriah yang jatuh pada Senin 11 Maret 2024. Selain awal Ramadan, hasil hisab yang ditandatangani pada 26 Desember itu juga menentukan 1 Syawal dan 10 Dzulhijah.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Hamim Ilyas dan Atang Solohin tersebut tercatat beberapa hasil hisab. Dituliskan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin Pahing, 11 Maret 2024. Sementara untuk 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 10 April 2024 dan 10 Dzulhijah jatuh pada Senin Kliwon 17 Juni 2023.
Hasil hisab tersebut didasarkan pada 'hisab hakiki' dengan metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.
"Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru Kamariah dalam konsep hisab hakiki wujudul-hilal terlebih dahulu harus terpenuhi tiga kriteria secara kumulatif, yaitu pertma, sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari. Kedua ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan ketiga ketika matahari terbenam bulan belum terbenam, atau bulan masih berada di atas ufuk," tulisnya, Rabu (17/1/2024).
Apabila ketiga kriteria tersebut sudah terpenuhi maka dikatakanlah hilal sudah wujud dan sejak saat terbenam matahari tersebut sudah masuk bulan baru Kamariah.
Sebaliknya, apabila salah satu saja dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka dikatakanlah hilal belum wujud dan saat terbenam matahari sampai esok harinya belum masuk bulan baru Kamariah, bulan baru akan dimulai pada saat terbenam matahari berikutnya setelah ketiga kriteria tersebut terpenuhi.
"Ijtimak jelang bulan Ramadan 1445 H terjadi pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, pukul 16:07:42 WIB. Ijtimak ini terjadi pada momen yang sama untuk seluruh muka bumi, hanya saja jamnya tergantung pada jam di tempat bersangkutan," pungkasnya.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Hamim Ilyas dan Atang Solohin tersebut tercatat beberapa hasil hisab. Dituliskan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin Pahing, 11 Maret 2024. Sementara untuk 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 10 April 2024 dan 10 Dzulhijah jatuh pada Senin Kliwon 17 Juni 2023.
Hasil hisab tersebut didasarkan pada 'hisab hakiki' dengan metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.
"Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru Kamariah dalam konsep hisab hakiki wujudul-hilal terlebih dahulu harus terpenuhi tiga kriteria secara kumulatif, yaitu pertma, sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari. Kedua ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan ketiga ketika matahari terbenam bulan belum terbenam, atau bulan masih berada di atas ufuk," tulisnya, Rabu (17/1/2024).
Apabila ketiga kriteria tersebut sudah terpenuhi maka dikatakanlah hilal sudah wujud dan sejak saat terbenam matahari tersebut sudah masuk bulan baru Kamariah.
Sebaliknya, apabila salah satu saja dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka dikatakanlah hilal belum wujud dan saat terbenam matahari sampai esok harinya belum masuk bulan baru Kamariah, bulan baru akan dimulai pada saat terbenam matahari berikutnya setelah ketiga kriteria tersebut terpenuhi.
"Ijtimak jelang bulan Ramadan 1445 H terjadi pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, pukul 16:07:42 WIB. Ijtimak ini terjadi pada momen yang sama untuk seluruh muka bumi, hanya saja jamnya tergantung pada jam di tempat bersangkutan," pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda