Sholawat Persatuan Indonesia, Kiai Said: Mahfud MD Orang Berilmu, Dibanggakan Gus Dur
Minggu, 14 Januari 2024 - 06:17 WIB
JAKARTA - Mantan Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siroj menghadiri Sholawat Persatuan Indonesia di Lamongan, Jawa Timur. Dalam tausiyahnya, Kiai Said menyebutkan, cawapres yang diusung Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Mahfud MD merupakan orang yang berilmu.
"Pak Mahfud MD berilmu tidak? Berilmu, mengerti, tahu persis tentang bagaimana memanagemen pemerintah Indonesia yang diingikan oleh rakyat Indonesia. Profesor Dr. Mahfud MD, doktornya di bidang Hukum Tata Negara, ini yang dibanggakan almarhum Gus Dur (Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid," ujar Kiai Said, Sabtu (13/1/2024).
Menurutnya, orang berilmu merupakan salah satu dari lima syarat yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Hal itu sebagaimana dijelaskan Imam al-Mawardi dalam Kitab Al-Ahkam as-Sulthaniyyah.
"Orang kalau tidak berilmu ya pasti salah, kalau benar yah kebetulan, benarnya kebetulan tak bisa dijadikan standar keberhasilan. Oleh karena itu, Al Qur’an mengatakan, kebenaran hanya dicapai dengan ilmu pengetahuan," tuturnya.
Dalam Al Qur’an, kata dia, sacara tegas juga telah dijelaskan tentang kriteria seorang pemimpin itu haruslah berilmu. Bahkan, disebutkan secara tegas untuk tak memilih dan tak mengikuti orang yang tak berilmu. "Al Qur’an lebih tegas lagi, jangan kamu pilih, jangan kamu ikuti orang yang tak berilmu. Mau pilih orang tak berilmu?" tanya Kiai Said.
"Pak Mahfud MD berilmu tidak? Berilmu, mengerti, tahu persis tentang bagaimana memanagemen pemerintah Indonesia yang diingikan oleh rakyat Indonesia. Profesor Dr. Mahfud MD, doktornya di bidang Hukum Tata Negara, ini yang dibanggakan almarhum Gus Dur (Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid," ujar Kiai Said, Sabtu (13/1/2024).
Menurutnya, orang berilmu merupakan salah satu dari lima syarat yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Hal itu sebagaimana dijelaskan Imam al-Mawardi dalam Kitab Al-Ahkam as-Sulthaniyyah.
"Orang kalau tidak berilmu ya pasti salah, kalau benar yah kebetulan, benarnya kebetulan tak bisa dijadikan standar keberhasilan. Oleh karena itu, Al Qur’an mengatakan, kebenaran hanya dicapai dengan ilmu pengetahuan," tuturnya.
Dalam Al Qur’an, kata dia, sacara tegas juga telah dijelaskan tentang kriteria seorang pemimpin itu haruslah berilmu. Bahkan, disebutkan secara tegas untuk tak memilih dan tak mengikuti orang yang tak berilmu. "Al Qur’an lebih tegas lagi, jangan kamu pilih, jangan kamu ikuti orang yang tak berilmu. Mau pilih orang tak berilmu?" tanya Kiai Said.
(cip)
tulis komentar anda