Kenapa Jokowi Tak Diundang ke HUT ke-51 PDIP? Ini Analisis Pengamat
Sabtu, 13 Januari 2024 - 16:35 WIB
JAKARTA - Acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 Januari 2024. Namun, acara itu tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai alasan PDIP tak mengundang karena sudah beda pilihan politik. Sehingga, lebih baik jika Jokowi tidak diundang.
“Sebenarnya PDIP membutuhkan Jokowi tetap sebagai Presiden Jokowi dibutuhkan oleh PDIP, tetapi karena Jokowi tidak mendukung Ganjar-Mahfud ya di situlah akhirnya sama-sama tidak enak,” kata Ujang, Sabtu (13/1/2024).
"Beda dukungan beda kepentingan, sehingga tidak diundang karena Jokowi sangat jelas mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PDIP mendukung Ganjar-Mahfud," tambahnya.
Ujang menilai fakta dan situasinya membuat PDIP tidak mengundang Jokowi karena hubungan mereka sudah retak. Maka dari itu, PDIP mesti juga mengambil sikap.
“Saya melihatnya bukan tidak membutuhkan Jokowi, tapi fakta dan kenyataan memaksa untuk tidak mengundang karena tadi hubungan yang sudah retak, hubungan yang sudah pecah, hubungan yang tercabut dari akarnya antara Jokowi dengan PDIP, jadi saya melihat ya itu harus dilakukan oleh PDIP,” ujarnya.
Menurutnya, bila diundang pun, Jokowi tidak akan hadir. Pada saat HUT PDIP, Jokowi juga ada agenda kunjungan ke luar negeri
“Karena kalau diundang pun Jokowi tidak akan hadir dan seperti itu, apalagi Jokowinya kan ke luar negeri, jadi dua hal itu mungkin yang kenapa PDIP tidak mengundang Jokowi, yang jelas sudah pecah sudah retak hubungan itu dan ya kalau diundang pun Jokowi artinya tidak akan hadir,” pungkasnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai alasan PDIP tak mengundang karena sudah beda pilihan politik. Sehingga, lebih baik jika Jokowi tidak diundang.
“Sebenarnya PDIP membutuhkan Jokowi tetap sebagai Presiden Jokowi dibutuhkan oleh PDIP, tetapi karena Jokowi tidak mendukung Ganjar-Mahfud ya di situlah akhirnya sama-sama tidak enak,” kata Ujang, Sabtu (13/1/2024).
"Beda dukungan beda kepentingan, sehingga tidak diundang karena Jokowi sangat jelas mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PDIP mendukung Ganjar-Mahfud," tambahnya.
Ujang menilai fakta dan situasinya membuat PDIP tidak mengundang Jokowi karena hubungan mereka sudah retak. Maka dari itu, PDIP mesti juga mengambil sikap.
“Saya melihatnya bukan tidak membutuhkan Jokowi, tapi fakta dan kenyataan memaksa untuk tidak mengundang karena tadi hubungan yang sudah retak, hubungan yang sudah pecah, hubungan yang tercabut dari akarnya antara Jokowi dengan PDIP, jadi saya melihat ya itu harus dilakukan oleh PDIP,” ujarnya.
Menurutnya, bila diundang pun, Jokowi tidak akan hadir. Pada saat HUT PDIP, Jokowi juga ada agenda kunjungan ke luar negeri
“Karena kalau diundang pun Jokowi tidak akan hadir dan seperti itu, apalagi Jokowinya kan ke luar negeri, jadi dua hal itu mungkin yang kenapa PDIP tidak mengundang Jokowi, yang jelas sudah pecah sudah retak hubungan itu dan ya kalau diundang pun Jokowi artinya tidak akan hadir,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda