Akademisi: Trias Koruptika Bisa Hambat Visi Indonesia Emas 2045
Senin, 01 Januari 2024 - 22:10 WIB
JAKARTA - Akademisi Rudyono Darsono menyoroti korupsi yang masih terjadi di berbagai sendi kehidupan bangsa ini. Kondisi dapat menghambat Visi Indonesia Emas 2045.
Ia menyebut kondisi korupsi di Indonesia saat ini dengan istilah trias koruptika atau korupsi yang dilakukan di tiga lembaga, yakni Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.
"Di tangkapnya aparat penegak hukum/hakim agung, menteri kabinet dan anggota Legislatif mewarnai rangkaian kasus korupsi yang dikendalikan oleh trias koruptika Indonesia pada penutupan tahun 2023," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta itu, Senin (1/1/2024).
Ia melihat sesungguhnya yang terjadi saat ini hanya mengupas kulit luar dari kondisi yang sebenarnya. Belum menyentuh sedikit pun substansi korupsi yang dilakukan elite trias koruptika sesungguhnya.
Rudy memandang sebuah bangsa akan amburadul apabila terjadi kolusi dan permufakatan melawan hukum yang dilakukan lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. "Hampir tidak ada satu pun sistem kehidupan sosial bermasyarakat yang bersih dari korupsi dan kolusi," ucapnya.
Hancurnya dunia hukum dan keadilan sebagai wasit serta hakim garis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, kata Rudy, menjadi pemicu dari seluruh kerusakan sistem tata negara Indonesia.
Ia sangat menyayangkan kerusakan pada sistem hukum dan keadilan, termasuk yang terjadi pada lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan, yang juga ia ketahui secara langsung terjadi. Sebab, kata Rudy, kedua lembaga itu menjadi dasar apakah sebuah bangsa masih mempunyai harapan dan masa depan yang lebih baik atau memang akan punah.
"Cengkraman mafia pada dunia pendidikan dan kesehatan yang sangat jelas terlihat dan di amini oleh penguasa. Ini membuat masa depan generasi muda Indonesia yang menjadi pondasi negara, berpotensi menjadikan Indonesia semakin suram masa depannya, apabila tidak adanya perubahan geopolitik yang tajam dan mendasar," katanya.
Rudy mengatakan jika kondisi seperti ini dibiarkan terus-menerus, Visi Indonesia Emas 2045 dinilai bakal sulit terwujud. Karenanya ia berharap ada pembenahan serius.
"Apakah Indonesia masih mempunyai kesempatan dan harapan untuk memperbaiki dirinya? Atau NKRI tinggal kenangan buat anak cucu? Semoga tidak!," katanya.
Ia menyebut kondisi korupsi di Indonesia saat ini dengan istilah trias koruptika atau korupsi yang dilakukan di tiga lembaga, yakni Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.
"Di tangkapnya aparat penegak hukum/hakim agung, menteri kabinet dan anggota Legislatif mewarnai rangkaian kasus korupsi yang dikendalikan oleh trias koruptika Indonesia pada penutupan tahun 2023," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta itu, Senin (1/1/2024).
Ia melihat sesungguhnya yang terjadi saat ini hanya mengupas kulit luar dari kondisi yang sebenarnya. Belum menyentuh sedikit pun substansi korupsi yang dilakukan elite trias koruptika sesungguhnya.
Rudy memandang sebuah bangsa akan amburadul apabila terjadi kolusi dan permufakatan melawan hukum yang dilakukan lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. "Hampir tidak ada satu pun sistem kehidupan sosial bermasyarakat yang bersih dari korupsi dan kolusi," ucapnya.
Hancurnya dunia hukum dan keadilan sebagai wasit serta hakim garis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, kata Rudy, menjadi pemicu dari seluruh kerusakan sistem tata negara Indonesia.
Ia sangat menyayangkan kerusakan pada sistem hukum dan keadilan, termasuk yang terjadi pada lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan, yang juga ia ketahui secara langsung terjadi. Sebab, kata Rudy, kedua lembaga itu menjadi dasar apakah sebuah bangsa masih mempunyai harapan dan masa depan yang lebih baik atau memang akan punah.
"Cengkraman mafia pada dunia pendidikan dan kesehatan yang sangat jelas terlihat dan di amini oleh penguasa. Ini membuat masa depan generasi muda Indonesia yang menjadi pondasi negara, berpotensi menjadikan Indonesia semakin suram masa depannya, apabila tidak adanya perubahan geopolitik yang tajam dan mendasar," katanya.
Rudy mengatakan jika kondisi seperti ini dibiarkan terus-menerus, Visi Indonesia Emas 2045 dinilai bakal sulit terwujud. Karenanya ia berharap ada pembenahan serius.
"Apakah Indonesia masih mempunyai kesempatan dan harapan untuk memperbaiki dirinya? Atau NKRI tinggal kenangan buat anak cucu? Semoga tidak!," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda