Kriminolog UI Nilai BNPT Berhasil Kurangi Indoktrinasi Radikalisme di Masyarakat

Sabtu, 30 Desember 2023 - 22:51 WIB
Guru Besar Departemen Kriminologi FISIP UI Adrianus Eliasta Meliala menilai BNPT berhasil kurangi indoktrinasi radikalisme di masyarakat. Foto/SINDOnews
BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai berhasil memutus mata rantai indoktrinasi. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menciptakan situasi nihil aksi terorisme di Tanah Air sepanjang 2023.

Indoktrinasi merupakan salah satu elemen kunci dalam penyebaran paham radikalisme dan ancaman terorisme. Karena itu, pemutusan mata rantai indoktrinasi terhadap masyarakat yang menjadi sasaran kaderisasi kelompok teror merupakan hal penting.

Guru Besar Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Adrianus Eliasta Meliala mengatakan ada banyak upaya yang telah dilakukan BNPT untuk membendung laju indoktrinasi perekrutan anggota baru.



"Jadi banyak sekali upaya BNPT untuk mengurangi proses indoktrinasi," kata Adrianus dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2023 BNPT RI di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/12/2023).



Upaya membendung indoktrinasi ini dilakukan BNPT secara masif melalui berbagai strategi, baik yang bersifat online maupun offline. Upaya ini menurut Adrianus menjadi salah satu aspek dalam dua hal pokok yang berdampak besar pada pencapaian nihil aksi teror ini.



Dua hal pokok tersebut pertama, tindakan penegakan hukum termasuk penangkapan, penyitaan, dan aneka macam langkah tegas terhadap mereka yang melakukan kegiatan teror. Kedua, melakukan pemotongan sumber-sumber yang bisa menggerakkan kegiatan teror, termasuk pendanaan dan indoktrinasi via transmisi ideologi kekerasan. "Terutama pada konteks pembiayaan, pendanaan. Kemudian juga terkait dengan konteks yang mampu membakar ideologi," katanya.

Guru Besar UI ini mengatakan fenomena zero terrorist attack ini merupakan buah dari hasil perjuangan berat yang telah dilakukan. "Saya kira kita melihat ini sebagai satu resultante dari perjuangan berat sekali dari teman-teman," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More