Jurus Jitu Ganjar-Mahfud Sejahterakan Guru Ngaji
Jum'at, 22 Desember 2023 - 08:30 WIB
JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo bersama dengan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru ngaji.
Salah satunya dengan menggagas Program Gaji bagi Guru Ngaji di seluruh Indonesia. Di mana seluruh guru ngaji akan menerima insentif sebesar Rp1 juta setiap bulannya. Termasuk Program BPJS Kesehatan kepada seluruh guru ngaji. Tujuannya agar para guru ngaji lebih optimal dalam mendidik.
Program gaji bagi guru ngaji ini diyakini tidak akan membebani APBN. Jika ada 1 juta guru ngaji, maka alokasi dana mencapai Rp12 triliun per tahun atau sekitar 0,4% dari APBN. Dalam lima tahun, program ini diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp60 triliun.
Program tersebut digagas untuk memberikan ruang setinggi-tingginya bagi para pendidik khususnya guru mengaji. Selain itu juga demi membentuk national dan character building atau pendidikan karakter.
Program insentif guru ngaji dan guru keagamaan bukan sebuah teori. Sebab Ganjar sudah menerapkan kebijakan tersebut saat menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode.
Berdasarkan data yang dihimpun dan dikutip dari website jatengprov.go.id disebutkan, Pemerintah Provinsi Jateng menjalankan program pemberian insentif pada guru keagamaan di mana para guru mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta pertahun, yang disalurkan setiap tiga bulan.
Selama berjalannya program tersebut dari 2019 hingga 2023, pemberian insentif guru keagamaan telah terealisasi sebesar Rp1,2 Triliun. Pada 2019 tercatat sebanyak 171.131 penerima manfaat, kemudian pada 2020 naik menjadi 211.455 penerima manfaat. Selanjutnya, pada 2021 sebanyak 211.455, dan pada 2022 sebanyak 211.455 dan tahun 2023 sebanyak 230.830 penerima manfaat.
Untuk mewujudkan program tersebut, Ganjar-Mahfud terlebih dahulu akan mengidentifikasi jumlah guru ngaji dan persebarannya melalui Satu Data Indonesia. Langkah selanjutnya merumuskan mekanisme kriteria pengawasan dan audit distribusi dana untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program.
Jika tahapan di atas telah terpenuhi, selanjutnya mendistribusikan gaji guru ngaji melalui KTP Sakti. Agar penyalurannya transparan, Ganjar-Mahfud akan membuka informasi kepada publik atas proses implementasi dalam peningkatan akuntabilitas dan efektivitas program.
Salah satunya dengan menggagas Program Gaji bagi Guru Ngaji di seluruh Indonesia. Di mana seluruh guru ngaji akan menerima insentif sebesar Rp1 juta setiap bulannya. Termasuk Program BPJS Kesehatan kepada seluruh guru ngaji. Tujuannya agar para guru ngaji lebih optimal dalam mendidik.
Program gaji bagi guru ngaji ini diyakini tidak akan membebani APBN. Jika ada 1 juta guru ngaji, maka alokasi dana mencapai Rp12 triliun per tahun atau sekitar 0,4% dari APBN. Dalam lima tahun, program ini diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp60 triliun.
Program tersebut digagas untuk memberikan ruang setinggi-tingginya bagi para pendidik khususnya guru mengaji. Selain itu juga demi membentuk national dan character building atau pendidikan karakter.
Program insentif guru ngaji dan guru keagamaan bukan sebuah teori. Sebab Ganjar sudah menerapkan kebijakan tersebut saat menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode.
Berdasarkan data yang dihimpun dan dikutip dari website jatengprov.go.id disebutkan, Pemerintah Provinsi Jateng menjalankan program pemberian insentif pada guru keagamaan di mana para guru mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta pertahun, yang disalurkan setiap tiga bulan.
Selama berjalannya program tersebut dari 2019 hingga 2023, pemberian insentif guru keagamaan telah terealisasi sebesar Rp1,2 Triliun. Pada 2019 tercatat sebanyak 171.131 penerima manfaat, kemudian pada 2020 naik menjadi 211.455 penerima manfaat. Selanjutnya, pada 2021 sebanyak 211.455, dan pada 2022 sebanyak 211.455 dan tahun 2023 sebanyak 230.830 penerima manfaat.
Untuk mewujudkan program tersebut, Ganjar-Mahfud terlebih dahulu akan mengidentifikasi jumlah guru ngaji dan persebarannya melalui Satu Data Indonesia. Langkah selanjutnya merumuskan mekanisme kriteria pengawasan dan audit distribusi dana untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program.
Jika tahapan di atas telah terpenuhi, selanjutnya mendistribusikan gaji guru ngaji melalui KTP Sakti. Agar penyalurannya transparan, Ganjar-Mahfud akan membuka informasi kepada publik atas proses implementasi dalam peningkatan akuntabilitas dan efektivitas program.
(maf)
tulis komentar anda