Prabowo Ganti Bansos dan BLT dengan Makan Siang Gratis, GMNI: Tak Setuju
Rabu, 20 Desember 2023 - 08:25 WIB
Angka ini timpang dengan kepemilikan jaminan kesehatan penduduk terkaya yang rata-rata sudah diatas 70 persen. Dengan dihapusnya anggaran bantuan kesehatan bagi masyarakat miskin dan dialihkan untuk program makan siang dan minum susu gratis maka masyarakat miskin tidak mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
"Hari ini saja banyak warga miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Apalagi jika bantuannya dihapus diganti makan siang dan minum susu gratis. Banyak masyarakat miskin yang akhirnya tidak bisa berobat jika sakit karena mahal," kata Arjuna
Arjuna juga menambahkan, jika terjadi refocusing dan realokasi anggaran fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan hanya untuk makan siang dan minum gratis maka menurut Arjuna angka Indeks Pembangunan Manusia Indonesia bisa turun drastis.
Dan bukan perkembangan yang baik untuk masyarakat Indonesia. "Kalau anggaran pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial dialihkan untuk makan siang dan minum susu, IPM kita bisa turun drastis," terang Arjuna.
Menurut Arjuna, program makan siang dan minum susu gratis tidak membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Melainkan hanya menguntungkan mereka pemegang tender penyedia makanan dan susu semata. Apalagi jika program ini diterapkan skala nasional. Maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
"Program ini hanya menguntungkan pemegang tender makanan dan susu. Misalnya menguntungkan mereka yang punya peternakan sapi perah, seperti Tapos. Tapos inikan punya Soeharto, mertua Prabowo. Misalnya seperti itu," tutup Arjuna.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, sumber dana ratusan triliun untuk makan siang dan susu gratis kepada masyarakat itu akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.
"Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial, dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata Nusron Wahid di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
"Hari ini saja banyak warga miskin yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Apalagi jika bantuannya dihapus diganti makan siang dan minum susu gratis. Banyak masyarakat miskin yang akhirnya tidak bisa berobat jika sakit karena mahal," kata Arjuna
Arjuna juga menambahkan, jika terjadi refocusing dan realokasi anggaran fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan hanya untuk makan siang dan minum gratis maka menurut Arjuna angka Indeks Pembangunan Manusia Indonesia bisa turun drastis.
Dan bukan perkembangan yang baik untuk masyarakat Indonesia. "Kalau anggaran pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial dialihkan untuk makan siang dan minum susu, IPM kita bisa turun drastis," terang Arjuna.
Menurut Arjuna, program makan siang dan minum susu gratis tidak membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Melainkan hanya menguntungkan mereka pemegang tender penyedia makanan dan susu semata. Apalagi jika program ini diterapkan skala nasional. Maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
"Program ini hanya menguntungkan pemegang tender makanan dan susu. Misalnya menguntungkan mereka yang punya peternakan sapi perah, seperti Tapos. Tapos inikan punya Soeharto, mertua Prabowo. Misalnya seperti itu," tutup Arjuna.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, sumber dana ratusan triliun untuk makan siang dan susu gratis kepada masyarakat itu akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.
"Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial, dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata Nusron Wahid di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
(maf)
tulis komentar anda