Ganjar Pranowo Ungkap Keunggulan KTP Sakti: Bansos Akan Tepat Sasaran
Selasa, 19 Desember 2023 - 23:43 WIB
YOGYAKARTA - Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggagas program KTP Sakti dalam Pilpres 2024 ini. Program KTP Sakti ini digagas untuk menyempurnakan penyaluran bansos agar tepat sasaran.
Ganjar mengungkap program itu digagas untuk mempermudah masyarakat mendapatkan haknya. Program KTP Sakti juga menjadi prioritas lantaran banyak komplain terkait tidak tepatnya bansos disalurkan.
“Rakyat mendapatkan itu (bansos), maka kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin apa yang di dapat si a, kok si b enggak dapat, itu yang kita bereskan,” ujar Ganjar di Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Turunan dari program itu, kata Ganjar, akan membuat satu basis data kependudukan terpadu. Sehingga nantinya, setiap warga hanya memerlukan kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan semua haknya.
“Cukup satu kartu aja tapi provide banyak. Sehingga ceritanya KTP Sakti itu adalah cerita data besar, profil yang ada dan manajemen distribusi,” jelasnya.
Sebagai contoh, satu basis data kependudukan itu bakal mengkategorikan penduduk mana yang tergolong miskin dan tidak. Bahkan, KTP Sakti juga bakal memisahkan penduduk sesuai bidangnya.
“Misalnya petani, oh petani butuh dapat pupuk, pakai KTP aja. Ternyata dia masuk kategori miskin juga, dia dapat bansos. Oh ternyata ada anaknya yang sekolah, kemudian di dapat kartu Indonesia pintarnya,” papar Ganjar.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Ganjar mengungkap program itu digagas untuk mempermudah masyarakat mendapatkan haknya. Program KTP Sakti juga menjadi prioritas lantaran banyak komplain terkait tidak tepatnya bansos disalurkan.
“Rakyat mendapatkan itu (bansos), maka kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin apa yang di dapat si a, kok si b enggak dapat, itu yang kita bereskan,” ujar Ganjar di Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Turunan dari program itu, kata Ganjar, akan membuat satu basis data kependudukan terpadu. Sehingga nantinya, setiap warga hanya memerlukan kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan semua haknya.
“Cukup satu kartu aja tapi provide banyak. Sehingga ceritanya KTP Sakti itu adalah cerita data besar, profil yang ada dan manajemen distribusi,” jelasnya.
Sebagai contoh, satu basis data kependudukan itu bakal mengkategorikan penduduk mana yang tergolong miskin dan tidak. Bahkan, KTP Sakti juga bakal memisahkan penduduk sesuai bidangnya.
“Misalnya petani, oh petani butuh dapat pupuk, pakai KTP aja. Ternyata dia masuk kategori miskin juga, dia dapat bansos. Oh ternyata ada anaknya yang sekolah, kemudian di dapat kartu Indonesia pintarnya,” papar Ganjar.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(kri)
tulis komentar anda