Mahfud Kembali Ungkap Alasan Pilih Ganjar daripada Anies
Senin, 18 Desember 2023 - 22:37 WIB
JAKARTA - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mendapat pertanyaan menohok dari salah satu dosen Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Pertanyaan itu berkaitan alasan Mahfud akhirnya menjatuhkan pilihan mendampingi Ganjar Pranowo daripada Anies Baswedan.
Mahfud mengakui pernah ditawari sebagai pendamping Anies. "Tetapi bukan oleh koalisi melainkan PKS. Waktu itu PKS datang ke rumah saya. Bapak mau nggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Anies karena kami koalisi. Saya bilang waktu itu tidak," kata Mahfud di ruangan Bung Hatta Convention Hall, Kampus Proklamator I, Padang, Sumbar, Senin (18/12/2023).
Mahfud membeberkan alasan penolakan. Dia tak ingin koalisi yang mengusung Anies berpotensi pecah lantaran Partai Demokrat bakal keluar koalisi apabila tidak mencalonkan AHY sebagai cawapresnya.
"Kalau saya masuk situ, Demokrat keluar terus apa yang terjadi? Nggak memenuhi syarat. NasDem dengan PKS tidak memenuhi kursi. Sebab itu, saya tidak mau, itu satu," ujarnya.
"Yang kedua, kita belum bicara visi. Apa yang mau diperjuangkan Anies dan NasDem? Belum pernah bicara sehingga saya katakan tolak," ucapnya.
Mahfud juga mengungkap alasan mau menerima tawaran menjadi pendamping Ganjar. "Kenapa ketika dibawa oleh, ditawari oleh Ganjar mau? Pertama tentu saja karena koalisinya sudah memenuhi syarat, itu satu," katanya.
Alasan lainnya, dia sudah berbicara mengenai visi misinya yang akan ditawarkan kepada rakyat Indonesia. Bahkan, dia juga sudah mengetahui pembagian tugas kerja jika kelak terpilih sebagai Wakil Presiden.
"Pak Mahfud tugasnya menegakkan hukum, memberantas korupsi, menegakkan hak asasi, membangun demokrasi, itu clear. Kalau dengan PDIP kami diberitahu visi misinya, oke saya tanda tangan. Itu alasannya," kata Mahfud yang juga Menko Polhukam.
Mahfud mengakui pernah ditawari sebagai pendamping Anies. "Tetapi bukan oleh koalisi melainkan PKS. Waktu itu PKS datang ke rumah saya. Bapak mau nggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Anies karena kami koalisi. Saya bilang waktu itu tidak," kata Mahfud di ruangan Bung Hatta Convention Hall, Kampus Proklamator I, Padang, Sumbar, Senin (18/12/2023).
Mahfud membeberkan alasan penolakan. Dia tak ingin koalisi yang mengusung Anies berpotensi pecah lantaran Partai Demokrat bakal keluar koalisi apabila tidak mencalonkan AHY sebagai cawapresnya.
"Kalau saya masuk situ, Demokrat keluar terus apa yang terjadi? Nggak memenuhi syarat. NasDem dengan PKS tidak memenuhi kursi. Sebab itu, saya tidak mau, itu satu," ujarnya.
"Yang kedua, kita belum bicara visi. Apa yang mau diperjuangkan Anies dan NasDem? Belum pernah bicara sehingga saya katakan tolak," ucapnya.
Mahfud juga mengungkap alasan mau menerima tawaran menjadi pendamping Ganjar. "Kenapa ketika dibawa oleh, ditawari oleh Ganjar mau? Pertama tentu saja karena koalisinya sudah memenuhi syarat, itu satu," katanya.
Alasan lainnya, dia sudah berbicara mengenai visi misinya yang akan ditawarkan kepada rakyat Indonesia. Bahkan, dia juga sudah mengetahui pembagian tugas kerja jika kelak terpilih sebagai Wakil Presiden.
"Pak Mahfud tugasnya menegakkan hukum, memberantas korupsi, menegakkan hak asasi, membangun demokrasi, itu clear. Kalau dengan PDIP kami diberitahu visi misinya, oke saya tanda tangan. Itu alasannya," kata Mahfud yang juga Menko Polhukam.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda