iBreak Bahas Pentingnya Pusat Data Nasional untuk Akselerasi Transformasi Digital
Sabtu, 16 Desember 2023 - 13:39 WIB
“Contoh saja ketika Pemerintah akan memberikan bansos saat pandemi. Sulit untuk mendapatkan data yang akurat tentang warga yang berhak menerima. Satu Data Indonesia bisa menyelesaikan masalah itu," jelas Trubus.
Saat ini terdapat sebanyak 2.700 ruang server dan 27.400 aplikasi yang digunakan oleh 630 instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang dapat diakses oleh 272 juta WNI. Selain itu terdapat 27.400 aplikasi dari 630 instansi pusat dan daerah yang membutuhkan jaringan intra pemerintah sebagai penghubung, dan penyederhanaan aplikasi SPBE. Hal ini membuat keamanan data digital pemerintah menjadi rentan terhadap serangan siber.
Proyek Pusat Data Nasional Didirikan di Tiga Lokasi
Proyek pembangunan PDN sudah dimulai sejak November 2022. Kehadiran PDN diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Ditemui akhir program iBreak, Aris mengatakan, pembangunan dijadwalkan pertama yang akan diresmikan Presiden Jokowi di awal Oktober 2024. Kehadiran Pusat Data Nasional diharapkan bisa menjaga keamanan yang lebih baik lagi.
“Nantinya Pembangunan Pusat Data Nasional direncanakan dibangun di tiga lokasi berbeda yaitu Batam, IKN, dan Cikarang. Pertimbangan memilih tiga lokasi tersebut melalui survey yang panjang, mulai dari lokasi harus jauh dari potensi bencana banjir longsor, gempa serta potensi gangguan alam lainnya dalam kurun waktu tertentu,” tuturnya.
Aris menambahkan pembangunan PDN ini sengaja dipilih di tiga pulau berbeda untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
“Karena jika berada di satu pulau, kalau pulau Jawa mati listrik misalnya, kan jadi repot semua. Jadi jika berdiri di tiga pulau berbeda, kalau di satu pulau ada masalah, di pulau lain kita punya back up. Nantinya juga pendirian pusat data di IKN kapasitasnya lebih besar, model seperti kampus data center, di dalam satu lokasi ada beberapa data center yang bergabung,“ tuturnya.
Selain mendirikan Pusat Data Nasional, Pemerintah melalui Kominfo memiliki langkah taktis untuk mewujudkan transformasi digital. Ia menyatakan dalam transformasi digital ada tiga pilar. Ketiganya adalah pilar pemerintah, pilar bisnis ekonomi digital dan pilar masyarakat. Pada setiap pilar, pemerintah melakukan berbagai langkah yang terukur.
“Jadi kalau transformasi digital itu kan pilarnya ada pilar pemerintah, pilar bisnis ekonomi digital dan pilar masyarakat. Jika dari pilar masyarakat kita pasti bicaranya mengenai program literasi digital, diajari cara mereka mengakses untuk memanfaatkan teknologi dengan cara aman dan etikanya juga diperbaiki. Dari sisi bisnisnya, kita siapkan regulasi-regulasi yang mendorong sektor bisnis atau swasta bisa nyaman berusaha munculnya bisnis-bisnis baru,“ ujarnya.
Saat ini terdapat sebanyak 2.700 ruang server dan 27.400 aplikasi yang digunakan oleh 630 instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang dapat diakses oleh 272 juta WNI. Selain itu terdapat 27.400 aplikasi dari 630 instansi pusat dan daerah yang membutuhkan jaringan intra pemerintah sebagai penghubung, dan penyederhanaan aplikasi SPBE. Hal ini membuat keamanan data digital pemerintah menjadi rentan terhadap serangan siber.
Proyek Pusat Data Nasional Didirikan di Tiga Lokasi
Proyek pembangunan PDN sudah dimulai sejak November 2022. Kehadiran PDN diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Ditemui akhir program iBreak, Aris mengatakan, pembangunan dijadwalkan pertama yang akan diresmikan Presiden Jokowi di awal Oktober 2024. Kehadiran Pusat Data Nasional diharapkan bisa menjaga keamanan yang lebih baik lagi.
“Nantinya Pembangunan Pusat Data Nasional direncanakan dibangun di tiga lokasi berbeda yaitu Batam, IKN, dan Cikarang. Pertimbangan memilih tiga lokasi tersebut melalui survey yang panjang, mulai dari lokasi harus jauh dari potensi bencana banjir longsor, gempa serta potensi gangguan alam lainnya dalam kurun waktu tertentu,” tuturnya.
Aris menambahkan pembangunan PDN ini sengaja dipilih di tiga pulau berbeda untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
“Karena jika berada di satu pulau, kalau pulau Jawa mati listrik misalnya, kan jadi repot semua. Jadi jika berdiri di tiga pulau berbeda, kalau di satu pulau ada masalah, di pulau lain kita punya back up. Nantinya juga pendirian pusat data di IKN kapasitasnya lebih besar, model seperti kampus data center, di dalam satu lokasi ada beberapa data center yang bergabung,“ tuturnya.
Selain mendirikan Pusat Data Nasional, Pemerintah melalui Kominfo memiliki langkah taktis untuk mewujudkan transformasi digital. Ia menyatakan dalam transformasi digital ada tiga pilar. Ketiganya adalah pilar pemerintah, pilar bisnis ekonomi digital dan pilar masyarakat. Pada setiap pilar, pemerintah melakukan berbagai langkah yang terukur.
“Jadi kalau transformasi digital itu kan pilarnya ada pilar pemerintah, pilar bisnis ekonomi digital dan pilar masyarakat. Jika dari pilar masyarakat kita pasti bicaranya mengenai program literasi digital, diajari cara mereka mengakses untuk memanfaatkan teknologi dengan cara aman dan etikanya juga diperbaiki. Dari sisi bisnisnya, kita siapkan regulasi-regulasi yang mendorong sektor bisnis atau swasta bisa nyaman berusaha munculnya bisnis-bisnis baru,“ ujarnya.
tulis komentar anda