PDIP Duga Hilangnya Baliho di Banten Karena Abuya Muhtadi Dukung Ganjar-Mahfud
Jum'at, 15 Desember 2023 - 19:43 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduga ada kekhawatiran dari pihak tertentu terhadap arus dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dari rakyat Indonesia. Kekhawatiran itu memuncul gerakan intimidasi seperti mencopot baliho Ganjar-Mahfud.
Dugaan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi hilangnya 70 spanduk dan baliho ucapan selamat datang terhadap cawapres Mahfud MD di wilayah Banten pada Rabu (13/12/2023).
"Ya sangat clear ya ada pihak yang sangat khawatir dengan gerakan rakyat. Jadi intimidasi menghadirkan suatu kekuatan solidaritas dari rakyat. Meskipun baliho-baliho Pak Ganjar Prof Mahfud dilepas dengan cara-cara seperti itu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP Bonnie Triyana mengungkapkan, ada lebih dari 70 baliho menghilang saat Mahfud MD datang ke Banten, terutama ke kediaman ulama kharismatik Banten, Abuya Muhtadi.
"Jadi titik pemasangannya mulai dari keluar Tol Serang, kemudian masuk ke Cidahu ke arah pesantrennya Abuya Muhtadi," ujar Bonnie.
Dia menilai di balik adanya gerakan intimidasi tersebut ada pihak yang merasa khawatir lantaran Abuya Muhtadi sebagai ulama berperngaruh di Banten kokoh menyatakan dukungan ke Ganjar-Mahfud.
"Jadi ketika Pak Mahfud mau datang hari Rabu kemarin spanduknya lenyap, itu menyiratkan ada yang khawatir memang, karena Pak Mahfud ini diterima luas oleh masyarakat Banten. Bahkan Abuya Muhtadi sebagai ulama terkemuka pun mendukung Pak Mahfud, yang artinya memang banyak warga Banten itu mendengarkan, mengindahkan imbauan dari Abuya Muhtadi untuk memilih Ganjar-Mahfud," katanya.
Bonnie menduga pihak yang melakukan pencopotan itu khawatir elektoral Ganjar-Mahfud bisa melejit di Banten. "Jadi saya kira, ada pihak yang memang khawatir, cemas, takut kalau memang keberpihakan atau dukungan dari Abuya Muhtadi itu akan mendatangkan efek elektoral yang cukup besar bagi Ganjar-Mahfud di Banten," katanya.
Dugaan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi hilangnya 70 spanduk dan baliho ucapan selamat datang terhadap cawapres Mahfud MD di wilayah Banten pada Rabu (13/12/2023).
"Ya sangat clear ya ada pihak yang sangat khawatir dengan gerakan rakyat. Jadi intimidasi menghadirkan suatu kekuatan solidaritas dari rakyat. Meskipun baliho-baliho Pak Ganjar Prof Mahfud dilepas dengan cara-cara seperti itu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP Bonnie Triyana mengungkapkan, ada lebih dari 70 baliho menghilang saat Mahfud MD datang ke Banten, terutama ke kediaman ulama kharismatik Banten, Abuya Muhtadi.
"Jadi titik pemasangannya mulai dari keluar Tol Serang, kemudian masuk ke Cidahu ke arah pesantrennya Abuya Muhtadi," ujar Bonnie.
Dia menilai di balik adanya gerakan intimidasi tersebut ada pihak yang merasa khawatir lantaran Abuya Muhtadi sebagai ulama berperngaruh di Banten kokoh menyatakan dukungan ke Ganjar-Mahfud.
"Jadi ketika Pak Mahfud mau datang hari Rabu kemarin spanduknya lenyap, itu menyiratkan ada yang khawatir memang, karena Pak Mahfud ini diterima luas oleh masyarakat Banten. Bahkan Abuya Muhtadi sebagai ulama terkemuka pun mendukung Pak Mahfud, yang artinya memang banyak warga Banten itu mendengarkan, mengindahkan imbauan dari Abuya Muhtadi untuk memilih Ganjar-Mahfud," katanya.
Bonnie menduga pihak yang melakukan pencopotan itu khawatir elektoral Ganjar-Mahfud bisa melejit di Banten. "Jadi saya kira, ada pihak yang memang khawatir, cemas, takut kalau memang keberpihakan atau dukungan dari Abuya Muhtadi itu akan mendatangkan efek elektoral yang cukup besar bagi Ganjar-Mahfud di Banten," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda