Fadli Zon Usulkan Bahasa Indonesia-Melayu Jadi Bahasa ASEAN-AIPA
Sabtu, 09 Desember 2023 - 16:37 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon mengusulkan Bahasa Indonesia dan Melayu menjadi bahasa ASEAN-AIPA. Hal itu disampaikan Fadli Zon saat kunjungan diplomasi ke Parlemen Malaysia.
Dalam kunjungan tersebut delegasi BKSAP DPR dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, bersama Wakil Ketua BKSAP Ir. Achmad Hafisz Tohir, dan Anggota BKSAP, Rojih. Kedatangan delegasi ini diterima dan berdiskusi dengan Ketua Parlemen atau Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul. Ketua Parlemen Malaysia menyambut baik usul ini.
Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang situasi di Gaza, Palestina. Pada pertemuan bilateral ini disepakati beberapa poin dalam penguatan kerjasama antar kedua parlemen. Pertama, berkaitan dengan pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu.
Inisiasi pembentukan asosiasi ini datang dari BKSAP DPR RI mengingat besarnya jumlah penutur bahasa Indonesia-Malayu di seluruh dunia yang mencapai lebih dari 300 juta orang.
”Ke depannya DPR dan Dewan Rakyat Malaysia sepakat mengusulkan Bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa kerja di lingkungan ASEAN dan AIPA melalui pengajuan resolusi yang akan dijajaki pada Sidang Umum AIPA ke-45 di Laos pada tahun mendatang,” katanya, Sabtu (9/12/2023).
Selain soal bahasa Indonesia-Malayu, Fadli Zon juga mengusulkan perlunya gugus tugas Parlemen terkait isu Minyak Sawit (palm oil) di Parlemen Eropa. Fadli menyatakan, penting bagi Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia untuk bersatu memperjuangkan industri kelapa sawit yang berbasis pada pertanian rakyat.
”Hal ini diperlukan untuk menghadapi tuntutan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia dan Malaysia yang memberikan prasyarat "ramah lingkungan" agar dapat memasuki pasar Eropa,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut delegasi BKSAP DPR dipimpin Ketua BKSAP Fadli Zon, bersama Wakil Ketua BKSAP Ir. Achmad Hafisz Tohir, dan Anggota BKSAP, Rojih. Kedatangan delegasi ini diterima dan berdiskusi dengan Ketua Parlemen atau Ketua Dewan Rakyat Parlimen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul. Ketua Parlemen Malaysia menyambut baik usul ini.
Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang situasi di Gaza, Palestina. Pada pertemuan bilateral ini disepakati beberapa poin dalam penguatan kerjasama antar kedua parlemen. Pertama, berkaitan dengan pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu.
Baca Juga
Inisiasi pembentukan asosiasi ini datang dari BKSAP DPR RI mengingat besarnya jumlah penutur bahasa Indonesia-Malayu di seluruh dunia yang mencapai lebih dari 300 juta orang.
”Ke depannya DPR dan Dewan Rakyat Malaysia sepakat mengusulkan Bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa kerja di lingkungan ASEAN dan AIPA melalui pengajuan resolusi yang akan dijajaki pada Sidang Umum AIPA ke-45 di Laos pada tahun mendatang,” katanya, Sabtu (9/12/2023).
Selain soal bahasa Indonesia-Malayu, Fadli Zon juga mengusulkan perlunya gugus tugas Parlemen terkait isu Minyak Sawit (palm oil) di Parlemen Eropa. Fadli menyatakan, penting bagi Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil sawit terbesar di dunia untuk bersatu memperjuangkan industri kelapa sawit yang berbasis pada pertanian rakyat.
”Hal ini diperlukan untuk menghadapi tuntutan Uni Eropa terhadap sawit Indonesia dan Malaysia yang memberikan prasyarat "ramah lingkungan" agar dapat memasuki pasar Eropa,” ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda