Soal Jokowi Marahi Sudirman Said Terkait Kasus Papa Minta Saham, Istana: Tidak Benar
Sabtu, 02 Desember 2023 - 19:41 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengaku pernah dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu dimarahi ketika ramai kasus Papa Minta Saham. Kasus tersebut diproses MKD pada 2015.
Menanggapi itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menepis kabar Presiden Jokowi pernah memarahi Sudirman Said. "Tidak benar Presiden Jokowi memarahi Sudirman Said karena melaporkan Setya Novanto (Ketua DPR saat itu) ke MKD pada tahun 2015," kata Ari, Sabtu (2/12/2023).
Ari menjelaskan Presiden Jokowi sangat mengapresiasi proses yang dilakukan MKD terkait kasus Freeport atau Papa Minta Saham. "Faktanya, Presiden seperti disampaikan Bapak Sudirman Said tanggal 7 Desember 2015 di Istana, justru sangat mengapresiasi proses terbuka yang telah dilakukan MKD dan terus mengikuti dari berbagai media dan stafnya. Presiden juga berpesan untuk terus mendidik masyarakat karena persoalan etika itu penting bagi publik," kata Ari.
Ari pun mempersilakan semua pihak termasuk Sudirman Said untuk mengecek jejak digital perkataan dari Presiden Jokowi. "Bisa dicek pada jejak digital," kata Ari.
Seperti diketahui, Sudirman Said mengatakan pernah dimarahi oleh Jokowi. Dia menuturkan amarah itu terkait laporan terhadap Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) soal kasus Freeport yang dikenal dengan kasus Papa Minta Saham.
Baca Juga: Usut 'Papa Minta Saham', Kejagung Bantah Bermuatan Politis
Sudirman Said yang saat itu menjabat sebagai Menteri ESDM melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Sudirman melaporkan Setya Novanto terkait pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam perbincangan tentang saham Freeport antara Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Setya Novanto, dan pengusaha Reza Chalid.
"Kalau saya boleh tambahkan ya tapi jangan kaget ya, ketika saya melaporkan kasus Pak Novanto ke MKD, itu juga presiden sempat marah itu. Saya ditegor keras. Seolah-olah ada yang memerintahkan atau yang mengendalikan, padahal saya katakan itu semata-mata tugas saya sebagai pimpinan sektor waktu itu ESDM untuk menata dan membersihkan sektor. Tapi memang sempat juga Pak Presiden itu marah pada saya, dan saya menjelaskan tidak ada pihak manapun yang memerintahkan," ucapnya.
Menanggapi itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menepis kabar Presiden Jokowi pernah memarahi Sudirman Said. "Tidak benar Presiden Jokowi memarahi Sudirman Said karena melaporkan Setya Novanto (Ketua DPR saat itu) ke MKD pada tahun 2015," kata Ari, Sabtu (2/12/2023).
Ari menjelaskan Presiden Jokowi sangat mengapresiasi proses yang dilakukan MKD terkait kasus Freeport atau Papa Minta Saham. "Faktanya, Presiden seperti disampaikan Bapak Sudirman Said tanggal 7 Desember 2015 di Istana, justru sangat mengapresiasi proses terbuka yang telah dilakukan MKD dan terus mengikuti dari berbagai media dan stafnya. Presiden juga berpesan untuk terus mendidik masyarakat karena persoalan etika itu penting bagi publik," kata Ari.
Baca Juga
Ari pun mempersilakan semua pihak termasuk Sudirman Said untuk mengecek jejak digital perkataan dari Presiden Jokowi. "Bisa dicek pada jejak digital," kata Ari.
Seperti diketahui, Sudirman Said mengatakan pernah dimarahi oleh Jokowi. Dia menuturkan amarah itu terkait laporan terhadap Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) soal kasus Freeport yang dikenal dengan kasus Papa Minta Saham.
Baca Juga: Usut 'Papa Minta Saham', Kejagung Bantah Bermuatan Politis
Sudirman Said yang saat itu menjabat sebagai Menteri ESDM melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Sudirman melaporkan Setya Novanto terkait pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam perbincangan tentang saham Freeport antara Presiden PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Setya Novanto, dan pengusaha Reza Chalid.
"Kalau saya boleh tambahkan ya tapi jangan kaget ya, ketika saya melaporkan kasus Pak Novanto ke MKD, itu juga presiden sempat marah itu. Saya ditegor keras. Seolah-olah ada yang memerintahkan atau yang mengendalikan, padahal saya katakan itu semata-mata tugas saya sebagai pimpinan sektor waktu itu ESDM untuk menata dan membersihkan sektor. Tapi memang sempat juga Pak Presiden itu marah pada saya, dan saya menjelaskan tidak ada pihak manapun yang memerintahkan," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda