Kongres PB HMI ke-32, Dibyo Gumelar Alumni FT UGM Jadi Calon Ketua Umum
Senin, 27 November 2023 - 22:07 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menggelar kongres untuk memilih ketua umum pengganti Raihan Ariatama yang akan habis masa jabatannya setelah menjabat sejak 2021–2023. Kongres HMI ke-32 ini dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat pada 24–29 November 2023.
Dalam kongres yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, Dibyo Gumelar Al’Arighi yang merupakan salah satu alumni terbaik Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) maju menjadi salah satu kandidat ketua umum.
Dalam kongres ini, Dibyo Gumelar mengusung tema “Generasi Baru HMI Dalam Menyongsong HMI Masa Depan”. Kongres HMI ke-32, kata Dibyo, bukan momentum perebutan kekuasaan melainkan harus dimaknai sebagai ruang pertukaran ide dan gagasan.
”Selama 25 tahun berdirinya HMI, ini bagian generasi ke-4 adalah alasan utama yang menyebabkan HMI masih eksis hingga hari ini,” katanya, Senin (27/11/2023).
Dimulai dari generasi pertama, para pendiri beserta kawanannya bertarung melawan neo-kolonialisme Belanda menuju kemerdekaan bangsa.
Generasi berikutnya, HMI berkontribusi besar pada agenda-agenda pembangunan nasional. Generasi ke-3 (pasca reformasi), organisasi islam ini berhasil keluar dari masa krisis. Semua dilakukan atas nama bangsa dan negara untuk menjalankan amanat misi abadi.
“HMI harus kembali pada rumusan normatif yang bersifat independen, mengembalikan fungsi organisasi kader dan beridentitaskan Islam dengan corak nasional. Mengutip sebuah tulisan karya M.Shohibuddin yang berjudul Re-Thingking HMI, perlu untuk segera melakukan rekayasa organisasi yang mengacu pada nilai-nilai dasarnya untuk dapat memenuhi berbagai tuntutan dari perkembangan yang ada,” ujar Dibyo Gumelar Al’Arighi.
Dalam kongres yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, Dibyo Gumelar Al’Arighi yang merupakan salah satu alumni terbaik Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) maju menjadi salah satu kandidat ketua umum.
Dalam kongres ini, Dibyo Gumelar mengusung tema “Generasi Baru HMI Dalam Menyongsong HMI Masa Depan”. Kongres HMI ke-32, kata Dibyo, bukan momentum perebutan kekuasaan melainkan harus dimaknai sebagai ruang pertukaran ide dan gagasan.
”Selama 25 tahun berdirinya HMI, ini bagian generasi ke-4 adalah alasan utama yang menyebabkan HMI masih eksis hingga hari ini,” katanya, Senin (27/11/2023).
Dimulai dari generasi pertama, para pendiri beserta kawanannya bertarung melawan neo-kolonialisme Belanda menuju kemerdekaan bangsa.
Generasi berikutnya, HMI berkontribusi besar pada agenda-agenda pembangunan nasional. Generasi ke-3 (pasca reformasi), organisasi islam ini berhasil keluar dari masa krisis. Semua dilakukan atas nama bangsa dan negara untuk menjalankan amanat misi abadi.
“HMI harus kembali pada rumusan normatif yang bersifat independen, mengembalikan fungsi organisasi kader dan beridentitaskan Islam dengan corak nasional. Mengutip sebuah tulisan karya M.Shohibuddin yang berjudul Re-Thingking HMI, perlu untuk segera melakukan rekayasa organisasi yang mengacu pada nilai-nilai dasarnya untuk dapat memenuhi berbagai tuntutan dari perkembangan yang ada,” ujar Dibyo Gumelar Al’Arighi.
tulis komentar anda