Sail Teluk Cendrawasih, BMKG Lakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca

Jum'at, 24 November 2023 - 19:12 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat rapat kordinasi di Biak, Jumat (24/11/2023). Foto/Istimewa
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengoperasikan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kabupaten Biak Numfor, Papua, yang menjadi lokasi puncak acara Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023. STC digelar di beberapa wilayah Provinsi Papua mulai 21 hingga 27 November 2023.

"TMC dilakukan dari oleh BMKG dibantu oleh BNPB, BRIN, TNI AU dan unsur lainnya.Berdasarkan pengamatan BMKG, terdapat kemungkinan cuaca ekstrem di lokasi acara STC. Sama seperti acara internasional sebelumnya yaitu KTT G20, maka BMKG melaksanakan skenario TMC di langit Biak," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rapat kordinasi di Biak, Jum'at (24/11/2023).

Dwikorita menyampaikan, dari hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait, operasi TMC dilangsungkan selama empat hari yakni pada 21-24 November 2023. Sedikitnya 14 sorti dengan total bahan semai 14 ton garam ditaburkan di langit Biak Numfor untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.

"BMKG bertugas menentukan awan dan titik koordinat semai NaCl atau garam. Setelahnya, garam akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan ditabur secara manual di atas awan target.Penyemaian awan atau cloud seeding dengan menggunakan garam akan dilakukan di awan-awan hujan cumulus. Garam disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki venue kegiatan," papar Dwikorita Karnawati.



Semai garam dilakukan dengan rincian hari pertama dilakukan 2 ton garam, hari kedua dan ketiga dengan 4 ton garam, serta hari keempat sebanyak 4 ton garam. Dengan total material 14 ton garam dalam pelaksanaan TMC untuk mereduksi curah hujan yang tinggi atau menggeser hujan.

"Saya melakukan pemantauan secara langsung ke Posko TMC di Baseops Lanud Manuha. Operasi TMC ini dilaksanakan guna memastikan acara berlangsung dengan lancar dan sukses tanpa gangguan cuaca ekstrem. Apalagi, bulan November ini adalah awal musim penghujan," ujar Dwikorita.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo menegaskan komitmen BMKG untuk menyukseskan acara STC 2023 dengan penyediaan informasi publik, maritim dan penerbangan secara realtime yang dapat diakses masyarakat melalui aplikasi InfoBMKG, Website, Medsos serta laman khusus informasi cuaca STC 2023. Termasuk, tambah dia, informasi mengenai gempabumi dan tsunami.

"Kami telah memasang alat pengukur cuaca otomatis (Automatic Weather Station) di sejumlah titik yang tersebar di seluruh area lokasi acara untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan STC 2023. InsyaAllah, semuanya dapat berjalan dengan lancar. Sejak sebelum pembukaan, hingga hari ini kami terus memonitor potensi gempa bumi serta tsunami di wilayah STC 2023," ungkap Eko.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani mengungkapkan keberhasilan operasi TMC tersebut karena BMKG berhasil memprediksi dengan akurat cuaca di wilayah tersebut dan berhasil menentukan objek semai (awan-red) sehingga hujan dapat lebih dahulu diturunkan sebelum sampai di lokasi venue.

"Puncak acara diselenggarakan di Kawasan Pantai Samau, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua dan akan dihadiri Presiden. Sesuai prediksi BMKG, akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah tersebut, sehingga operasi TMC langsung dilaksanakan, mengingat acara berlangsung di outdoor. Alhamdulillah, tepat pukul 08.30 WIT cuaca cerah berawan, padahal pukul 05.30 WIT hujan cukup deras terjadi," imbuh Andri.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More