Pegiat dan Komunitas Budaya Diharapkan Bisa Lebih Memanfaatkan Teknologi Digital
Sabtu, 18 November 2023 - 17:47 WIB
JAKARTA - Para pegiat dan komunitas budaya diharapkan bisa lebih memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan dan mempublikasilan karyanya. Hal itu dikatakan oleh Kepala Balai Media Kebudayaan (BMK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Retno Raswaty.
Dia mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang kian pesat seharusnya bisa membantu kinerja pemajuan kebudayaan. "Visualisasi konten kebudayaan melalui media digital menjadi cara untuk menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia kepada dunia,” kata Retno dalam diskusi kebudayaan bertema Inspirasi, Eksplorasi, dan Visualisasi Konten Kebudayaan di Grand Ballroom Hotel Aston and Convention Center Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dikutip Sabtu (18/11/2023).
“Oleh sebab itu, penting agar seluruh pihak bersama-sama melestarikan nilai-nilai kearifan dalam bentuk kreasi berbasis budaya. Kami, Indonesiana TV terus membuka diri untuk memberikan ruang inspirasi, eksplorasi, dan visualisasi kebudayaan," sambung Retno.
Adapun diskusi yang digelar BMK Kemendikbudristek itu untuk menegaskan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan lokal dengan melibatkan kontribusi generasi muda Kaltim. Selain itu, diskusi ini juga diselenggarakan guna menggali sejauh mana upaya pelestarian kearifan lokal oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Retno juga memperkenalkan kanal Indonesiana TV yang dikelola BMK Kemendikbudristek sebagai jendela publikasi konten budaya lokal. Kanal dapat diakses melalui laman laman resminya, aplikasi PlayStore, dan jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD). Selain itu. interaksi dengan kanal itu bisa dilakukan melalui akun media sosial.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian yang hadir dalam acara ini menjelaskan bahwa Kaltim memiliki warisan budaya takbenda (WBTB) yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek, seperti Gasing Kutai, Naek Ayun, Nutuk Beham, Tarsul Kutai, Muang Kutai Adat Lawas dan Parapm Api Bayaq dari Kabupaten Kutai Barat.
Namun, kata Hetifah, meski telah ditetapkan, masih banyak yang belum digali dan dipromosikan. Karenanya, ia sangat mengapresiasi kehadiran kanal Indonesiana TV yang merupakan media ekspresi budaya.
“Di sini kita bisa melihat minat orang terhadap Kaltim, apalagi Kaltim merupakan tempat Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan adanya kegiatan ini, harapannya bisa membangkitkan dan mengembangkan kebudayaan di Kaltim melalui program yang telah dibuat pemerintah,” kata Hetifah.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Samarinda H. Muslimin, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda H. Asli Nuryadin, Dinas Pendidikan Kalimantan Timur yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMK Surasa, ratusan pelajar SMK jurusan pariwisata, para kepala sekolah, serta mahasiswa.
Sementara itu, pelaku seni di Kaltim Rahman Hidayat yang mengikuti diskusi tersebut mengaku sangat antusias dengan kehadiran Indonesiana TV. Ia berharap kanal yang dikelola BMK Kemendikbudristek itu bisa terus berkembang agar dapat menjadi wadah yang tepat bagi para pegiat budaya seperti dirinya.
Dia mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang kian pesat seharusnya bisa membantu kinerja pemajuan kebudayaan. "Visualisasi konten kebudayaan melalui media digital menjadi cara untuk menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia kepada dunia,” kata Retno dalam diskusi kebudayaan bertema Inspirasi, Eksplorasi, dan Visualisasi Konten Kebudayaan di Grand Ballroom Hotel Aston and Convention Center Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dikutip Sabtu (18/11/2023).
“Oleh sebab itu, penting agar seluruh pihak bersama-sama melestarikan nilai-nilai kearifan dalam bentuk kreasi berbasis budaya. Kami, Indonesiana TV terus membuka diri untuk memberikan ruang inspirasi, eksplorasi, dan visualisasi kebudayaan," sambung Retno.
Baca Juga
Adapun diskusi yang digelar BMK Kemendikbudristek itu untuk menegaskan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan lokal dengan melibatkan kontribusi generasi muda Kaltim. Selain itu, diskusi ini juga diselenggarakan guna menggali sejauh mana upaya pelestarian kearifan lokal oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Retno juga memperkenalkan kanal Indonesiana TV yang dikelola BMK Kemendikbudristek sebagai jendela publikasi konten budaya lokal. Kanal dapat diakses melalui laman laman resminya, aplikasi PlayStore, dan jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD). Selain itu. interaksi dengan kanal itu bisa dilakukan melalui akun media sosial.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian yang hadir dalam acara ini menjelaskan bahwa Kaltim memiliki warisan budaya takbenda (WBTB) yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek, seperti Gasing Kutai, Naek Ayun, Nutuk Beham, Tarsul Kutai, Muang Kutai Adat Lawas dan Parapm Api Bayaq dari Kabupaten Kutai Barat.
Namun, kata Hetifah, meski telah ditetapkan, masih banyak yang belum digali dan dipromosikan. Karenanya, ia sangat mengapresiasi kehadiran kanal Indonesiana TV yang merupakan media ekspresi budaya.
“Di sini kita bisa melihat minat orang terhadap Kaltim, apalagi Kaltim merupakan tempat Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan adanya kegiatan ini, harapannya bisa membangkitkan dan mengembangkan kebudayaan di Kaltim melalui program yang telah dibuat pemerintah,” kata Hetifah.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Samarinda H. Muslimin, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda H. Asli Nuryadin, Dinas Pendidikan Kalimantan Timur yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMK Surasa, ratusan pelajar SMK jurusan pariwisata, para kepala sekolah, serta mahasiswa.
Sementara itu, pelaku seni di Kaltim Rahman Hidayat yang mengikuti diskusi tersebut mengaku sangat antusias dengan kehadiran Indonesiana TV. Ia berharap kanal yang dikelola BMK Kemendikbudristek itu bisa terus berkembang agar dapat menjadi wadah yang tepat bagi para pegiat budaya seperti dirinya.
(rca)
tulis komentar anda