Mahfud Ingatkan Pemilih Muda Jangan Golput, Berikut 3 Tips Ajak Temanmu Gunakan Hak Pilih
Sabtu, 18 November 2023 - 11:54 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menekankan pentingnya pemilih, terutama mahasiswa, untuk tidak golput pada Pemilu 2024 . Mahfud menyampaikan pesannya saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/11/2023).
Dia menyoroti bahwa jumlah pemilih usia muda di Indonesia pada Pemilu 2024 mencapai 115,6 juta orang. "Jangan golput dengan beralasan muak melihat proses pemilu ini, karena melihat kondisi politik di tingkat elite," tegas Mahfud MD.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 itu menegaskan bahwa ia tidak ingin melihat pemilih cerdas, terutama mahasiswa, menjadi apatis dan golput. Menurutnya, pemilih rasional harus menggunakan hak pilihnya untuk mencegah terpilihnya pemimpin dengan rekam jejak yang buruk.
Ia juga mengajak anak muda, termasuk mahasiswa, untuk memantau jalannya pesta demokrasi. Jika menemui kecurangan, mereka diimbau untuk tidak menutup mata dan segera melaporkan serta menyebarkannya jika perlu. "Pemilu ini pesta demokrasi, sehingga harus dilakukan secara netral dan bermartabat. Jika ada yang curang, viralkan saja," ajaknya.
Tingginya tingkat golongan putih (golput) dapat merugikan proses demokrasi karena dapat menurunkan kepercayaan dan kredibilitas calon yang terpilih. Akibatnya, pemerintah daerah mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugasnya karena kurangnya dukungan politik. Sebaliknya, dukungan suara yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas pemimpin daerah, memungkinkan mereka untuk melaksanakan janji politik dengan keyakinan tinggi.
Golput menjadi perhatian serius dalam setiap ajang pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan umum nasional seperti pemilihan legislatif (pileg) atau presiden (pilpres). Golput dianggap sebagai masalah utama dalam konteks pemilihan. Tidak hanya karena ketidakpedulian masyarakat, tetapi juga karena kekhawatiran bahwa surat suara yang tidak digunakan dapat disalahgunakan.
Jika tingkat golput tinggi dalam pemilu, legitimasi pemilihan tersebut dapat terpengaruh, menurunkan kualitasnya, dan membuka celah bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan hasil pemilu secara politis.
Dia menyoroti bahwa jumlah pemilih usia muda di Indonesia pada Pemilu 2024 mencapai 115,6 juta orang. "Jangan golput dengan beralasan muak melihat proses pemilu ini, karena melihat kondisi politik di tingkat elite," tegas Mahfud MD.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 itu menegaskan bahwa ia tidak ingin melihat pemilih cerdas, terutama mahasiswa, menjadi apatis dan golput. Menurutnya, pemilih rasional harus menggunakan hak pilihnya untuk mencegah terpilihnya pemimpin dengan rekam jejak yang buruk.
Ia juga mengajak anak muda, termasuk mahasiswa, untuk memantau jalannya pesta demokrasi. Jika menemui kecurangan, mereka diimbau untuk tidak menutup mata dan segera melaporkan serta menyebarkannya jika perlu. "Pemilu ini pesta demokrasi, sehingga harus dilakukan secara netral dan bermartabat. Jika ada yang curang, viralkan saja," ajaknya.
Tips Mengajak Temanmu Tidak Golput
Tingginya tingkat golongan putih (golput) dapat merugikan proses demokrasi karena dapat menurunkan kepercayaan dan kredibilitas calon yang terpilih. Akibatnya, pemerintah daerah mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugasnya karena kurangnya dukungan politik. Sebaliknya, dukungan suara yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas pemimpin daerah, memungkinkan mereka untuk melaksanakan janji politik dengan keyakinan tinggi.
Golput menjadi perhatian serius dalam setiap ajang pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan umum nasional seperti pemilihan legislatif (pileg) atau presiden (pilpres). Golput dianggap sebagai masalah utama dalam konteks pemilihan. Tidak hanya karena ketidakpedulian masyarakat, tetapi juga karena kekhawatiran bahwa surat suara yang tidak digunakan dapat disalahgunakan.
Jika tingkat golput tinggi dalam pemilu, legitimasi pemilihan tersebut dapat terpengaruh, menurunkan kualitasnya, dan membuka celah bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan hasil pemilu secara politis.
tulis komentar anda