Apa Penyebab Reformasi 1998 yang Kerap Disinggung Capres Ganjar?
Jum'at, 17 November 2023 - 11:42 WIB
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berkomitmen mengembalikan semangat juang Reformasi 1998. Hal itu disampaikan Ganjar dalam pidatonya di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada 14 November 2023.
Dalam pidatonya, Ganjar menegaskan pentingnya menjalankan demokrasi yang jujur dan adil dalam proses Pemilu Presiden 2024. Ganjar berjanji untuk menjauhkan diri dari praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). "Saya ingin menyampaikan setelah ini, kita harus memastikan bahwa arah Reformasi harus kita tuntaskan," ujar Ganjar, Jumat (17/11/2023).
Ganjar juga menyoroti esensi demokrasi yang jujur, adil, dan bebas dari KKN sebagai amanat konstitusi. Ganjar menekankan diam bukanlah pilihan, dan mendorong masyarakat untuk melaporkan segala bentuk praktik yang merugikan demokrasi.
"Diam bukanlah pilihan. Bicaralah, ungkapkanlah, dan laporkanlah praktik-praktik yang tidak baik yang dapat menciderai demokrasi," tandasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menegaskan masalah demokrasi bukan hanya menyangkut dirinya atau kontestasi pilpres, melainkan merupakan tantangan untuk masa depan Indonesia yang harus dijaga bersama. "Ini bukan hanya masalah Ganjar atau Mahfud, bukan hanya tentang kekuasaan. Ini adalah masalah masa depan Indonesia yang harus kita jaga bersama-sama," tambahnya.
Reformasi menjadi fokus utama bagi sebagian besar masyarakat setelah mengalami krisis ekonomi dan perubahan politik di Indonesia pada era Orde Baru.
Reformasi 1998 telah mengurangi dominasi era Orde Baru dan mengembalikan demokrasi di Indonesia, terutama kebebasan berekspresi masyarakat, yang tetap berlangsung hingga saat ini. Signifikansi inilah yang membuat semangat perjuangan Reformasi masih diidamkan oleh banyak pihak, termasuk tokoh seperti Ganjar Pranowo.
Dalam pidatonya, Ganjar menegaskan pentingnya menjalankan demokrasi yang jujur dan adil dalam proses Pemilu Presiden 2024. Ganjar berjanji untuk menjauhkan diri dari praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). "Saya ingin menyampaikan setelah ini, kita harus memastikan bahwa arah Reformasi harus kita tuntaskan," ujar Ganjar, Jumat (17/11/2023).
Ganjar juga menyoroti esensi demokrasi yang jujur, adil, dan bebas dari KKN sebagai amanat konstitusi. Ganjar menekankan diam bukanlah pilihan, dan mendorong masyarakat untuk melaporkan segala bentuk praktik yang merugikan demokrasi.
"Diam bukanlah pilihan. Bicaralah, ungkapkanlah, dan laporkanlah praktik-praktik yang tidak baik yang dapat menciderai demokrasi," tandasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menegaskan masalah demokrasi bukan hanya menyangkut dirinya atau kontestasi pilpres, melainkan merupakan tantangan untuk masa depan Indonesia yang harus dijaga bersama. "Ini bukan hanya masalah Ganjar atau Mahfud, bukan hanya tentang kekuasaan. Ini adalah masalah masa depan Indonesia yang harus kita jaga bersama-sama," tambahnya.
Reformasi menjadi fokus utama bagi sebagian besar masyarakat setelah mengalami krisis ekonomi dan perubahan politik di Indonesia pada era Orde Baru.
Reformasi 1998 telah mengurangi dominasi era Orde Baru dan mengembalikan demokrasi di Indonesia, terutama kebebasan berekspresi masyarakat, yang tetap berlangsung hingga saat ini. Signifikansi inilah yang membuat semangat perjuangan Reformasi masih diidamkan oleh banyak pihak, termasuk tokoh seperti Ganjar Pranowo.
tulis komentar anda