Waka BRIN Lepas Ekspedisi Riset Ilmiah Kelautan Indonesia-China

Rabu, 15 November 2023 - 14:37 WIB
Wakil Kepala BRIN Prof. Amarulla Octavian memimpin pelepasan riset ilmiah kelautan di Dermaga Jakarta International Terminal JITC-2 Tanjung Priok. Foto/istimewa
JAKARTA - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Naisonal (BRIN) Prof. Amarulla Octavian memimpin pelepasan riset ilmiah kelautan di Dermaga Jakarta International Terminal JITC-2 Tanjung Priok.

Octavian menjelaskan, riset ilmiah kelautan ini merupakan kerja sama antara BRIN dengan Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences (IOCAS). Menurut Octavian, kerja sama riset laut ini merupakan program ekspedisi BRIN yakni Indonesian Maritime and Western Pacific Ocean Longterm Scientific Expedition (IMPOLSE) 2023 yang akan terbagi ke dalam 2 etape.

“Etape pertama dari Jakarta menuju Bitung, Sulawesi Utara mulai 15 November sampai dengan 7 Desember 2023, dan etape kedua dari Bitung kembali ke Jakarta dari 9 sampai 20 Desember 2023,” ujar Octavian, Rabu (15/11/2023).



Program ini riset ilmiah kelautan ini, kata Octavian, bermula sejak 2013 sebagai tindak lanjut ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) antara Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan IOCAS. Kerja sama ini kemudian berjalan setiap tahun meski sempat tertunda saat pandemi Covid-19.



Selama ekspedisi akan dilakukan riset atas perilaku arus laut masuk Indonesian Throughflow (ITF) di Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Halmahera; dan arus laut keluar ITF di Selat Lombok, Selat Ombai, dan Selat Timor. Perilaku arus laut tersebut akan dibuat model untuk simulasi ekosistem dan lingkungan kelautan yang dipengaruhi ITF berikut turbulensi dan pencampuran frekuensi tinggi.



”Tujuan Riset nantinya adalah menganalisa pengaruh Arus Laut Lintas Indonesia dalam mendorong pola sebaran biota laut antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” katanya.

Mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyebut, hasil riset digunakan untuk melakukan konfirmasi dan validasi model pusat akumulasi keanekaragaman hayati tinggi di kawasan konvergensi Indo-Pasifik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More