Muhammadiyah Salurkan Bantuan Rp13 Miliar untuk Palestina
Kamis, 02 November 2023 - 21:40 WIB
JAKARTA - Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), organisasi yang menaungi lembaga kemanusian di Indonesia, termasuk Muhammadiyah , mengecam segala pelanggaran Israel terhadap Hukum Humaniter Internasional. Agresi Israel ke Gaza, Palestina juga harus segera dihentikan untuk menyetop semakin banyak korban dari masyarakat sipil, khususnya perempuan, lansia, dan anak-anak.
Komite IHA M Ali Yusuf menegaskan, telah terjadi pelanggaran luar biasa di Palestina. "Terbatasnya akses kebutuhan dasar, menjadi pelanggaran luar biasa yang Pemerintah Israel lakukan terhadap warga di Gaza, Palestina. Ini telah mencederai Hukum Humaniter Internasional," kata Ali Yusuf dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Untuk itu, sebagai langkah terbaik IHA mengupayakan terdistribusinya bantuan kemanusiaan dasar ke Gaza, Palestina, melalui kolaborasi multipihak dengan Egyptian Red Crescent dan The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Pada saat yang bersamaan, IHA juga turut menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia ke Gaza.
Sekretaris Umum Humanitarian Forum Indonesia, Romi Ardiansyah mengungkapkan, rencananya pengiriman bantuan ini dilakukan bersama-sama oleh jejaring IHA pada pekan ini.
"Jejaring anggota IHA telah memberikan daftar bantuan yang akan diikutkan dalam penerbangan resmi delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang akan diberangkatkan pada pekan ini. Diperkirakan bantuan Pemerintah Republik Indonesia dan jejaring anggota IHA akan dikirimkan ke Gaza melalui jalur perbatasan Rafah," imbuhnya.
Kondisi tidak ideal yang terjadi di Palestina dapat membuat proses distribusi yang tidak biasa. Hal ini berpengaruh pada penyaluran bantuan kemanusiaan. Meski demikian, dengan adanya kolaborasi berbagai pihak ini IHA berkomitmen atas akuntabilitas dalam penyaluran bantuan tersebut.
Mewakili Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Tri Yunanto Arliono menjelaskan, IHA program kemanusiaan ini akan berjalan selama beberapa bulan ke depan. "Kami, dari IHA juga berkomitmen bahwa program kemanusiaan untuk Palestina akan berlangsung hingga 6-12 bulan ke depan melihat situasi, kebutuhan, dan fase pemulihan," katanya.
Terkait mekanisme penyaluran, Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan bahwa ada strategi yang akan dilakukan oleh IHA.
"Ada mekanisme dan strategi yang sangat dinamis untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dalam situasi perang dan menjadi tugas kami untuk membangun pemahaman ini kepada masyarakat. Namun situasi ini tidak mengurangi sedikit pun upaya jejaring IHA memastikan bantuan sampai dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Muhammadiyah telah menghimpun dana bantuan kemanusian untuk Palestina hingga Rp40 miliar. Penghimpunan ini dilakukan oleh Lazismu sebagai lembaga penghimpun dana kemanusiaan Muhammadiyah selama dua periode. Pada periode pertama dari 2018 sampai sebelum pecah perang kembali 2023, Muhammadiyah sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp27 miliar untuk Palestina. Sementara untuk periode kedua, bantuan sebesar Rp13 miliar akan diserahkan kepada wakil dari Palestina.
Komite IHA M Ali Yusuf menegaskan, telah terjadi pelanggaran luar biasa di Palestina. "Terbatasnya akses kebutuhan dasar, menjadi pelanggaran luar biasa yang Pemerintah Israel lakukan terhadap warga di Gaza, Palestina. Ini telah mencederai Hukum Humaniter Internasional," kata Ali Yusuf dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Untuk itu, sebagai langkah terbaik IHA mengupayakan terdistribusinya bantuan kemanusiaan dasar ke Gaza, Palestina, melalui kolaborasi multipihak dengan Egyptian Red Crescent dan The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA). Pada saat yang bersamaan, IHA juga turut menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia ke Gaza.
Sekretaris Umum Humanitarian Forum Indonesia, Romi Ardiansyah mengungkapkan, rencananya pengiriman bantuan ini dilakukan bersama-sama oleh jejaring IHA pada pekan ini.
"Jejaring anggota IHA telah memberikan daftar bantuan yang akan diikutkan dalam penerbangan resmi delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang akan diberangkatkan pada pekan ini. Diperkirakan bantuan Pemerintah Republik Indonesia dan jejaring anggota IHA akan dikirimkan ke Gaza melalui jalur perbatasan Rafah," imbuhnya.
Kondisi tidak ideal yang terjadi di Palestina dapat membuat proses distribusi yang tidak biasa. Hal ini berpengaruh pada penyaluran bantuan kemanusiaan. Meski demikian, dengan adanya kolaborasi berbagai pihak ini IHA berkomitmen atas akuntabilitas dalam penyaluran bantuan tersebut.
Mewakili Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Tri Yunanto Arliono menjelaskan, IHA program kemanusiaan ini akan berjalan selama beberapa bulan ke depan. "Kami, dari IHA juga berkomitmen bahwa program kemanusiaan untuk Palestina akan berlangsung hingga 6-12 bulan ke depan melihat situasi, kebutuhan, dan fase pemulihan," katanya.
Baca Juga
Terkait mekanisme penyaluran, Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman mengatakan bahwa ada strategi yang akan dilakukan oleh IHA.
"Ada mekanisme dan strategi yang sangat dinamis untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dalam situasi perang dan menjadi tugas kami untuk membangun pemahaman ini kepada masyarakat. Namun situasi ini tidak mengurangi sedikit pun upaya jejaring IHA memastikan bantuan sampai dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Muhammadiyah telah menghimpun dana bantuan kemanusian untuk Palestina hingga Rp40 miliar. Penghimpunan ini dilakukan oleh Lazismu sebagai lembaga penghimpun dana kemanusiaan Muhammadiyah selama dua periode. Pada periode pertama dari 2018 sampai sebelum pecah perang kembali 2023, Muhammadiyah sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp27 miliar untuk Palestina. Sementara untuk periode kedua, bantuan sebesar Rp13 miliar akan diserahkan kepada wakil dari Palestina.
(abd)
tulis komentar anda