5 KSAD Termuda Sepanjang Sejarah Indonesia, Nomor 2 Jenderal Bintang Lima
Senin, 30 Oktober 2023 - 14:49 WIB
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) telah ditempati berbagai tokoh militer berbeda di Indonesia. Dari sekian banyak, beberapa di antaranya menjabat di usia yang terbilang sangat muda.
KSAD merupakan pejabat tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Darat . Adapun tugasnya bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Sepanjang sejarahnya, telah banyak tokoh yang dipercaya untuk menyemat posisi KSAD. Menariknya, ada beberapa yang menjabat saat usianya masih cukup muda. Siapa sajakah mereka?
Gusti Pangeran Harjo (GPH) Djatikusumo menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah TNI Angkatan Darat (AD). Ia merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pertama dalam sejarah Indonesia.
Mengutip e-book ‘Profil Kepala Staf Angkatan Darat ke-1 s.d ke-26’ yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat, Kamis (26/10/2023), GPH Djatikusumo lahir di Surakarta pada 1 Juli 1917. Ia merupakan anak pertama dari Susuhunan Paku Buwono X dan R.A. Kironorukmi.
Pada 1941-1942, Djatikusumo mengikuti pendidikan CORO KNIL di Bandung. Saat Jepang berkuasa, ia juga sempat masuk pendidikan tentara sukarela di Bogor.
KSAD merupakan pejabat tertinggi di lingkungan TNI Angkatan Darat . Adapun tugasnya bertanggung jawab kepada Panglima TNI.
Sepanjang sejarahnya, telah banyak tokoh yang dipercaya untuk menyemat posisi KSAD. Menariknya, ada beberapa yang menjabat saat usianya masih cukup muda. Siapa sajakah mereka?
KSAD Termuda Sepanjang Sejarah
1. Jenderal TNI (HOR) GPH Djatikusumo
Gusti Pangeran Harjo (GPH) Djatikusumo menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah TNI Angkatan Darat (AD). Ia merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pertama dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga
Mengutip e-book ‘Profil Kepala Staf Angkatan Darat ke-1 s.d ke-26’ yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat, Kamis (26/10/2023), GPH Djatikusumo lahir di Surakarta pada 1 Juli 1917. Ia merupakan anak pertama dari Susuhunan Paku Buwono X dan R.A. Kironorukmi.
Pada 1941-1942, Djatikusumo mengikuti pendidikan CORO KNIL di Bandung. Saat Jepang berkuasa, ia juga sempat masuk pendidikan tentara sukarela di Bogor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda