Kisah Cawapres Mahfud MD Awal Mula Terjun ke Politik dan Ditawari Jadi Menteri
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 15:24 WIB
JAKARTA - Calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD pendamping Capres Ganjar Pranowo, membagikan cerita awal mula terjun ke politik dan ditawari menjadi menteri. Kisahnya ini dibagikan Mahfud MD saat menghadiri acara Bimtek DPRD PPP se Indonesia di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (21/10/2023).
Mahfud mengatakan dirinya dengan partai berlambang Ka'bah bukanlah cerita baru. Bahkan saat dirinya terjun ke politik di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), PPP yang menjadi kendaraan politiknya.
"Saya tuh dulu ketika diminta oleh Gus Dur menjadi menteri, itu Pak Gus Dur bilang, Pak Mahfud ini kan sekarang harus ada partai politik, Pak Mahfud mau partai politiknya apa?" kata Mahfud mengisahkan.
Mahfud melanjutkan, pada era Orde Baru hanya ada PPP yang menjadi orientasi politiknya. Bahkan saat era Ketua Umum Ismail Hasan Metareum, ia sering membantu PPP untuk membuat GBHN dengan menyelenggarakan sejumlah diskusi.
Melalui Ismail Hasan lah Mahfud MD kemudian diminta bertemu dengan Hamzah Haz. Saat bertemu dengan Hamzah Haz untuk meminta rekomendasi dari partai, dia sempat berdebat, namun hal itu tidak berlangsung lama.
"Saya lapor ke Pak Hamzah Haz, Pak saya diminta jadi menteri tapi perlu baju politik. Mau tidak PPP memberikan rekomendasi baju politik ke saya? Semula masih berdebat itu," kenang Mahfud.
"Tapi begitu saya pulang, itu dia (Hamzah Haz) dari atas mobilnya sekitar 5 menit bilang ke saya, Prof saya sudah kirim surat ke Pak Alwi Shihab, Menteri Luar Negeri waktu itu, yang lebih dominan yang menentukan jabatan-jabatan itu dulu," sambungnya.
Mahfud mengatakan dirinya dengan partai berlambang Ka'bah bukanlah cerita baru. Bahkan saat dirinya terjun ke politik di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), PPP yang menjadi kendaraan politiknya.
"Saya tuh dulu ketika diminta oleh Gus Dur menjadi menteri, itu Pak Gus Dur bilang, Pak Mahfud ini kan sekarang harus ada partai politik, Pak Mahfud mau partai politiknya apa?" kata Mahfud mengisahkan.
Mahfud melanjutkan, pada era Orde Baru hanya ada PPP yang menjadi orientasi politiknya. Bahkan saat era Ketua Umum Ismail Hasan Metareum, ia sering membantu PPP untuk membuat GBHN dengan menyelenggarakan sejumlah diskusi.
Melalui Ismail Hasan lah Mahfud MD kemudian diminta bertemu dengan Hamzah Haz. Saat bertemu dengan Hamzah Haz untuk meminta rekomendasi dari partai, dia sempat berdebat, namun hal itu tidak berlangsung lama.
"Saya lapor ke Pak Hamzah Haz, Pak saya diminta jadi menteri tapi perlu baju politik. Mau tidak PPP memberikan rekomendasi baju politik ke saya? Semula masih berdebat itu," kenang Mahfud.
"Tapi begitu saya pulang, itu dia (Hamzah Haz) dari atas mobilnya sekitar 5 menit bilang ke saya, Prof saya sudah kirim surat ke Pak Alwi Shihab, Menteri Luar Negeri waktu itu, yang lebih dominan yang menentukan jabatan-jabatan itu dulu," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda