Serukan Pemilu Damai, Wapres Ajak Kontestan Buat Pakta Integritas Anti Narasi Konflik
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 07:38 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyerukan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 damai . Dia pun mengajak kontestan agar membuat pakta integritas untuk mencegah penggunaan narasi-narasi negatif yang dapat memicu konflik.
“Para kontestan ini harus membuat pakta integritas untuk tidak melakukan hal-hal (seperti) ucapan, tindakan, provokasi, narasi-narasi itu jangan sampai menggunakan narasi yang mengarah terjadinya potensi konflik ataupun kebencian,” ujar Ma'ruf dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (20/10/2023).
Kemudian kepada para pendukung masing-masing kontestan, Wapres mengimbau agar tidak saling menghina satu sama lain. Ia mempersilakan mereka untuk saling beradu ide dan gagasan dengan tidak menjelekkan pihak yang lain.
“Mereka boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan calon yang lain yang berpotensi terjadinya (konflik) untuk para pendukung. Ini penting,” tekan Wapres.
Selanjutnya, Wapres juga meminta para pimpinan partai politik untuk memainkan perannya secara bersih dan jujur sehingga pemilu berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan agar betul-betul adil dan berpegang teguh pada aturan yang benar kepada para pihak penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP.
“Jangan ada pemihakan, itu juga harus, kalau tidak, (maka) akan terjadi protes-protes,” tegasnya.
Selain itu, Wapres juga menekankan agar ASN dan pemerintah daerah untuk terus bersikap netral. Begitu juga pihak keamanan diimbau tetap menjaga netralitas dan tidak berpihak pada kontestan tertentu.
“Kalau semua ini bisa kita lakukan dengan baik, Insya Allah pemilu berjalan (dengan baik), tidak ada konflik, dan selamat,” paparnya.
Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan komitmen para kontestan untuk menghindari politik identitas dalam kampanyenya. Ia pun meminta agar aspek-aspek kebiasaan pribadi seseorang, seperti salat bagi seorang muslim, tidak diubah menjadi isu kampanye.
“Tapi kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu nanti masuk wilayah identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi,” tutupnya.
“Para kontestan ini harus membuat pakta integritas untuk tidak melakukan hal-hal (seperti) ucapan, tindakan, provokasi, narasi-narasi itu jangan sampai menggunakan narasi yang mengarah terjadinya potensi konflik ataupun kebencian,” ujar Ma'ruf dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (20/10/2023).
Kemudian kepada para pendukung masing-masing kontestan, Wapres mengimbau agar tidak saling menghina satu sama lain. Ia mempersilakan mereka untuk saling beradu ide dan gagasan dengan tidak menjelekkan pihak yang lain.
“Mereka boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan calon yang lain yang berpotensi terjadinya (konflik) untuk para pendukung. Ini penting,” tekan Wapres.
Selanjutnya, Wapres juga meminta para pimpinan partai politik untuk memainkan perannya secara bersih dan jujur sehingga pemilu berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan agar betul-betul adil dan berpegang teguh pada aturan yang benar kepada para pihak penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP.
“Jangan ada pemihakan, itu juga harus, kalau tidak, (maka) akan terjadi protes-protes,” tegasnya.
Selain itu, Wapres juga menekankan agar ASN dan pemerintah daerah untuk terus bersikap netral. Begitu juga pihak keamanan diimbau tetap menjaga netralitas dan tidak berpihak pada kontestan tertentu.
“Kalau semua ini bisa kita lakukan dengan baik, Insya Allah pemilu berjalan (dengan baik), tidak ada konflik, dan selamat,” paparnya.
Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan komitmen para kontestan untuk menghindari politik identitas dalam kampanyenya. Ia pun meminta agar aspek-aspek kebiasaan pribadi seseorang, seperti salat bagi seorang muslim, tidak diubah menjadi isu kampanye.
Baca Juga
“Tapi kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu nanti masuk wilayah identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi,” tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda