Langkah Aparat Keamanan Tindak Tegas KKB Diapresiasi
Senin, 09 Oktober 2023 - 06:11 WIB
JAKARTA - Masyarakat Papua mengutuk keras segala tindakan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal itu disampaikan oleh aktivis mahasiswa berasal dari Papua yang sedang menjalani studi di Yogyakarta, Manuel Bonay.
"Masyarakat di Papua sangat mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui aparat keamanan dalam menindak tegas KST," kata Bonay dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).
Bonay menilai, KKB menjadi sumber kekacauan di tanah Papua. Pasalnya dalam pandangan Bonay, KKB tak hanya terlibat dalam serangan terhadap aparat keamanan dan masayarakat sipil. Tapi juga penculikan dan pembunuhan para aktivitas.
Bonay mengapresiasi, langkah tim gabungan TNI dan Polri terus melakukan berbagai upaya. Salah upaya tersebut adalah mempersempit ruang gerak mereka di wilayah rawan Papua.
Bonay mengharapkan adanya patroli tim gabungan di berbagai titik, termasuk di Kabupaten Pegunungan Bintang. "Terbaru Tim Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil melumpuhkan lima anggota KST Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. Mereka sering menebar teror dan membuat onar," terang Bonay.
Menurut Bonay, berdasarkan keterangan Kapuspen TNI, setidaknya lima anggota Kelompok KKB yang ditembak mati. Kelima anggota tersebut terlibat pembunuhan terhadap anggota Brimob hingga merampok orang asli Papua (OAP).
Bonay menyeru agar KKB sadar diri. Dia menegaskan bahwa rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia. Papua mendapatkan otonomi khusus.
Selain itu Bonay meyakini, masyarakat Papua berharap KKB menghentikan tindakan brutal terhadap masyarakat Papua. Di saat yang sama, mereka mendukung langkah tegas aparat keamanan dalam menangani KKB.
"Pembangunan di Papua saat ini terus digencarkan. Sudah banyak aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua," ungkapnya.
"Saat ini sudah waktunya semua masyarakat Papua berfokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengatasi ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua," tutup Bonay.
"Masyarakat di Papua sangat mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui aparat keamanan dalam menindak tegas KST," kata Bonay dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).
Bonay menilai, KKB menjadi sumber kekacauan di tanah Papua. Pasalnya dalam pandangan Bonay, KKB tak hanya terlibat dalam serangan terhadap aparat keamanan dan masayarakat sipil. Tapi juga penculikan dan pembunuhan para aktivitas.
Bonay mengapresiasi, langkah tim gabungan TNI dan Polri terus melakukan berbagai upaya. Salah upaya tersebut adalah mempersempit ruang gerak mereka di wilayah rawan Papua.
Bonay mengharapkan adanya patroli tim gabungan di berbagai titik, termasuk di Kabupaten Pegunungan Bintang. "Terbaru Tim Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil melumpuhkan lima anggota KST Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. Mereka sering menebar teror dan membuat onar," terang Bonay.
Menurut Bonay, berdasarkan keterangan Kapuspen TNI, setidaknya lima anggota Kelompok KKB yang ditembak mati. Kelima anggota tersebut terlibat pembunuhan terhadap anggota Brimob hingga merampok orang asli Papua (OAP).
Bonay menyeru agar KKB sadar diri. Dia menegaskan bahwa rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia. Papua mendapatkan otonomi khusus.
Selain itu Bonay meyakini, masyarakat Papua berharap KKB menghentikan tindakan brutal terhadap masyarakat Papua. Di saat yang sama, mereka mendukung langkah tegas aparat keamanan dalam menangani KKB.
"Pembangunan di Papua saat ini terus digencarkan. Sudah banyak aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua," ungkapnya.
"Saat ini sudah waktunya semua masyarakat Papua berfokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengatasi ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua," tutup Bonay.
(maf)
tulis komentar anda