TGB Harap Konferensi MHM Tingkat Asia Tenggara Jadi Dasar Kebijakan Jaga Lingkungan
Senin, 02 Oktober 2023 - 14:55 WIB
JAKARTA - Majelis Hukama Muslimin (MHM) akan menggelar konferensi di Indonesia pada Rabu, 4 Oktober 2023. Konferensi tersebut akan membahas perubahan iklim dari sudut pandang agama oleh para tokoh agama dan intelektual di Asia Tenggara.
Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM), TGB M. Zainul Majdi berharap hasil dari konferensi nantinya, bisa melahirkan rekomendasi untuk pemerintah dalam mengambil keputusan terkait antisipasi perubahan iklim. Dia mengatakan, konferensi itu akan membahas pandangan agama terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
"Tentu diharapkan juga ada rekomendasi yang bisa dijadikan pijakan untuk mengambil kebijakan oleh para penentu kebijakan pemerintah, supaya lebih afirmatif. Apa kebijakan yang harus diambil, agar kita bisa jaga kualitas ekosistem kehidupan kita," ucap TGB di Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).
TGB melihat, Indonesia adalah negara yang masyarakat sangat religius, maka penting memberikan pemahaman dalam menjaga lingkungan dari perspektif agama. Sebab saat ini tak sedikit bencana di Indonesia disebabkan ulah manusia.
"Jadi kita tahu bahwa pemanasan global sudah luar biasa dan itu berdampak bagi menurunnya kualitas kehidupan termasuk di Indonesia. Kita kan punya hutan tropis yang terus menurun kemudian juga bencana alam semakin sering terjadi dan itu banyak di kontribusikan oleh perilaku kita," ucapnya.
Acara tersebut rencananya dibuka langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Para pegiat lingkungan juga nantinya akan menyuarakan aspirasinya terhadap kerusakan lingkungan yang ada di Indonesia. "Nanti ada sharing session dengan para penggiat isu lingkungan yang selama ini konsen," ucapnya.
Diketahui, Majelis Hukama Muslimin adalah sebuah badan internasional yang bersifat independen dan dipimpin oleh Grand Shekih Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb. MHM didirikan di Abu Dhabi pada 2014. MHM didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan hidup berdampingan secara damai dalam komunitas Muslim dan non-Muslim
MHM beranggotakan sejumlah ulama, cendekiawan, dan tokoh bangsa yang dikenal memiliki sifat bijak, moderat, dan yang dikenal mempromosikan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan sikap saling menghormati antara sesama umat manusia. Selain itu, MHM juga memberikan perhatian besar terhadap isu-isu terkait perubahan iklim dan lingkungan hidup sebagai salah satu tantangan paling serius yang mengancam umat manusia.
Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM), TGB M. Zainul Majdi berharap hasil dari konferensi nantinya, bisa melahirkan rekomendasi untuk pemerintah dalam mengambil keputusan terkait antisipasi perubahan iklim. Dia mengatakan, konferensi itu akan membahas pandangan agama terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
"Tentu diharapkan juga ada rekomendasi yang bisa dijadikan pijakan untuk mengambil kebijakan oleh para penentu kebijakan pemerintah, supaya lebih afirmatif. Apa kebijakan yang harus diambil, agar kita bisa jaga kualitas ekosistem kehidupan kita," ucap TGB di Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).
TGB melihat, Indonesia adalah negara yang masyarakat sangat religius, maka penting memberikan pemahaman dalam menjaga lingkungan dari perspektif agama. Sebab saat ini tak sedikit bencana di Indonesia disebabkan ulah manusia.
Baca Juga
"Jadi kita tahu bahwa pemanasan global sudah luar biasa dan itu berdampak bagi menurunnya kualitas kehidupan termasuk di Indonesia. Kita kan punya hutan tropis yang terus menurun kemudian juga bencana alam semakin sering terjadi dan itu banyak di kontribusikan oleh perilaku kita," ucapnya.
Acara tersebut rencananya dibuka langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Para pegiat lingkungan juga nantinya akan menyuarakan aspirasinya terhadap kerusakan lingkungan yang ada di Indonesia. "Nanti ada sharing session dengan para penggiat isu lingkungan yang selama ini konsen," ucapnya.
Baca Juga
Diketahui, Majelis Hukama Muslimin adalah sebuah badan internasional yang bersifat independen dan dipimpin oleh Grand Shekih Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb. MHM didirikan di Abu Dhabi pada 2014. MHM didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan hidup berdampingan secara damai dalam komunitas Muslim dan non-Muslim
MHM beranggotakan sejumlah ulama, cendekiawan, dan tokoh bangsa yang dikenal memiliki sifat bijak, moderat, dan yang dikenal mempromosikan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan sikap saling menghormati antara sesama umat manusia. Selain itu, MHM juga memberikan perhatian besar terhadap isu-isu terkait perubahan iklim dan lingkungan hidup sebagai salah satu tantangan paling serius yang mengancam umat manusia.
(cip)
tulis komentar anda