Pernyataan Panglima Soal Piting Pendemo Rempang, Puspen TNI: Itu Artinya Merangkul
Senin, 18 September 2023 - 02:50 WIB
Namun Julius memahami kesalahan tafsir ini. Ia memastikan Panglima TNI sangat tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan, sudah cukup menjadi pembelajaran banyaknya korban di kedua belah pihak baik aparat atau masyarakat akibat konflik ini. "Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri," katanya.
Untuk diketahui, pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait persoalan di Pulau Rempang, viral di media sosial. Yudo mengilustrasikan jika ada pendemo berjumlah 1.000 orang, maka personel yang diterjunkan jumlahnya sama, sehingga tanpa pakai alat bisa memiting satu-satu.
Awalnya Yudo menyoroti penggunaan batu untuk melempari polisi saat menggelar demonstrasi di Pulang Rempang. Ia melihat tindakan itu seperti sedang membunuh hewan.
"Saya melihat kemarin itu mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki, atau memang apa namanya. Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu kayak lempari itu," kata Yudo Margono dikutip dari video yang beredar.
"Ya kan TNI-nya umpanya, masyarakatnya 1.000, ya kita keluarkan 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Enggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu," katanya.
"Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru," ujarnya lagi.
Untuk diketahui, pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait persoalan di Pulau Rempang, viral di media sosial. Yudo mengilustrasikan jika ada pendemo berjumlah 1.000 orang, maka personel yang diterjunkan jumlahnya sama, sehingga tanpa pakai alat bisa memiting satu-satu.
Awalnya Yudo menyoroti penggunaan batu untuk melempari polisi saat menggelar demonstrasi di Pulang Rempang. Ia melihat tindakan itu seperti sedang membunuh hewan.
"Saya melihat kemarin itu mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki, atau memang apa namanya. Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu kayak lempari itu," kata Yudo Margono dikutip dari video yang beredar.
"Ya kan TNI-nya umpanya, masyarakatnya 1.000, ya kita keluarkan 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Enggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu," katanya.
"Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru," ujarnya lagi.
(abd)
tulis komentar anda