Megawati Soekarnoputri Resmikan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan
Rabu, 13 September 2023 - 21:01 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meresmikan dan menandatangani prasasti Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan yang di dalamnya terdapat Pameran Tetap Presiden Pertama RI Ir. Sukarno. Peresmian tersebut dilakukan di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Jalan Gajah Mada No. 111, Jakarta Barat.
Pusat Studi Arsip Presiden Pertama RI Ir. Sukarno terdiri dari empat hall yang menampilkan pameran tetap arsip Sukarno sebagai Bapak Bangsa Indonesia, yaitu:
• Hall 1 Aku Indonesia (kisah Sukarno dari lahir hingga berpulang)
• Hall 2 Jalan Politik (perjuangan dan dedikasi politik)
• Hall 3 Patron Budaya (estetika dan peradaban)
• Hall 4 Kesejahteraan dan Kerakyatan (ekonomi dan kemandirian)
Dalam kesempatan tersebut, Presiden ke-5 RI ini menceritakan pengalamannya saat menjadi delegasi termuda dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I di Beograd. "Pada saat itu umur saya 14 tahun. Saya diperbolehkan untuk jalan-jalan oleh Bapak (Presiden Ir. Sukarno), asalkan tetap memperhatikan pidato pada KTT GNB I di Beograd," tuturnya.
Saat ini, arsip KTT GNB I di Beograd telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World (MoW). “Karena arsip tersebut sudah menjadi MoW, maka semua orang boleh menggunakan pidato tersebut sebagai pembelajaran,” tambahnya.
Pusat Studi Arsip Presiden Pertama RI Ir. Sukarno terdiri dari empat hall yang menampilkan pameran tetap arsip Sukarno sebagai Bapak Bangsa Indonesia, yaitu:
• Hall 1 Aku Indonesia (kisah Sukarno dari lahir hingga berpulang)
• Hall 2 Jalan Politik (perjuangan dan dedikasi politik)
• Hall 3 Patron Budaya (estetika dan peradaban)
• Hall 4 Kesejahteraan dan Kerakyatan (ekonomi dan kemandirian)
Dalam kesempatan tersebut, Presiden ke-5 RI ini menceritakan pengalamannya saat menjadi delegasi termuda dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I di Beograd. "Pada saat itu umur saya 14 tahun. Saya diperbolehkan untuk jalan-jalan oleh Bapak (Presiden Ir. Sukarno), asalkan tetap memperhatikan pidato pada KTT GNB I di Beograd," tuturnya.
Baca Juga
Saat ini, arsip KTT GNB I di Beograd telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World (MoW). “Karena arsip tersebut sudah menjadi MoW, maka semua orang boleh menggunakan pidato tersebut sebagai pembelajaran,” tambahnya.
tulis komentar anda