Kelakar Ganjar ke Nana Sudjana soal Penampakan Noni-noni di Puri Gedeh
Rabu, 06 September 2023 - 15:47 WIB
JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Ganjar Pranowo berkelakar dengan Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana. Kelakar itu disampaikan Ganjar dalam acara Sertijab Gubernur Jateng di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (6/9/2023).
Mulanya, Ganjar menyinggung Nana yang bermalam di Wisma Perdamaian (Wisper). Menurutnya, bangunan itu megah dan berada di pusat kota.
"Kalau tengah malam, Bapak Ibu bisa main di Lawang Sewu. Hahaha. Saya sengaja tidak di sana, karena saya pernah tinggal. Saya enggak main ke sana, (tetapi hantu) yang dari Lawang Sewu main ke Wisper, Pak," kata Ganjar dalam sambutan dan disambut gelak tawa peserta.
Ganjar pun meminta izin kepada Nana untuk menitipkan sejumlah barang pribadinya di rumah dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh. Dalam dua hingga tiga hari ke depan, kata Ganjar, sejumlah barang pribadinya akan diangkut.
"Saya minta izin, mungkin dalam dua sampai tiga hari ini rumah yang di Jalan Boediono masih saya titipi barang saya, Pak. Barang saya itu, saya hitung kemarin sandal jepit saya ada tiga pasang belum saya bawa Pak. Mohon maaf," ucap Ganjar.
"Terus kemudian kemarin ada beberapa kotak baju, seragam. Ini penting, Korpri, Jateng Gayeng. Wah itu menjadi sejarah. Masih saya titipi Pak, masih ada empat baju saya yang belum ambil di sana," tambahnya.
Lebih lanjut, Ganjar pun menilai Puri Gedeh tempat yang nyaman. Ia menganjurkan pada istri Nana, Shinta Nana Sudjana tak perlu takut tinggal di bangunan peninggalan Belanda itu.
"Rumah itu enak Bu, rumahnya sejuk, nyaman. Enggak usah takut, rumahnya nyaman Bu. Itu dibuat tahun 1925. Ini mau menakut-nakuti, Pak. Jenderal ditakut-takuti enggak takut. Pak Nana enggak takut," ucap Ganjar disambut gelak tawa peserta.
"Cuma kalau kita Pak, di rumah Belanda itu kalau ada penampakan itu noni-noni. Enggak menakutkan, Pak. Kalau rumah kita, saya bangun di desa, yang datang bukan noni-noni Pak, sundel bolong, pocongan. Itu semuanya mengerikan," tandasnya.
Mulanya, Ganjar menyinggung Nana yang bermalam di Wisma Perdamaian (Wisper). Menurutnya, bangunan itu megah dan berada di pusat kota.
"Kalau tengah malam, Bapak Ibu bisa main di Lawang Sewu. Hahaha. Saya sengaja tidak di sana, karena saya pernah tinggal. Saya enggak main ke sana, (tetapi hantu) yang dari Lawang Sewu main ke Wisper, Pak," kata Ganjar dalam sambutan dan disambut gelak tawa peserta.
Ganjar pun meminta izin kepada Nana untuk menitipkan sejumlah barang pribadinya di rumah dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh. Dalam dua hingga tiga hari ke depan, kata Ganjar, sejumlah barang pribadinya akan diangkut.
"Saya minta izin, mungkin dalam dua sampai tiga hari ini rumah yang di Jalan Boediono masih saya titipi barang saya, Pak. Barang saya itu, saya hitung kemarin sandal jepit saya ada tiga pasang belum saya bawa Pak. Mohon maaf," ucap Ganjar.
"Terus kemudian kemarin ada beberapa kotak baju, seragam. Ini penting, Korpri, Jateng Gayeng. Wah itu menjadi sejarah. Masih saya titipi Pak, masih ada empat baju saya yang belum ambil di sana," tambahnya.
Lebih lanjut, Ganjar pun menilai Puri Gedeh tempat yang nyaman. Ia menganjurkan pada istri Nana, Shinta Nana Sudjana tak perlu takut tinggal di bangunan peninggalan Belanda itu.
"Rumah itu enak Bu, rumahnya sejuk, nyaman. Enggak usah takut, rumahnya nyaman Bu. Itu dibuat tahun 1925. Ini mau menakut-nakuti, Pak. Jenderal ditakut-takuti enggak takut. Pak Nana enggak takut," ucap Ganjar disambut gelak tawa peserta.
"Cuma kalau kita Pak, di rumah Belanda itu kalau ada penampakan itu noni-noni. Enggak menakutkan, Pak. Kalau rumah kita, saya bangun di desa, yang datang bukan noni-noni Pak, sundel bolong, pocongan. Itu semuanya mengerikan," tandasnya.
(maf)
tulis komentar anda