Para Kepala Negara Sepakat Ubah Nama ASEAN Secretariat Jadi Markas Besar ASEAN
Selasa, 05 September 2023 - 19:51 WIB
JAKARTA - Para Kepala Negara dalam plenary session KTT ke-43 ASEAN memutuskan mengubah nama Gedung ASEAN Sekretariat menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN. Hal ini guna memperkokoh organisasi di kawasan Asia Tenggara itu.
"Sejalan prioritas penguatan ASEAN ini para pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah nama ASEAN Sekretariat menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN. Semua leaders menyepakati mengganti nomenklatur tersebut karena sekali lagi para leaders sepakat memperkokoh Sekretariat ASEAN," kata Menlu Retno Marsudi, Selasa (5/9/2023).
Dalam pertemuan, kata Retno, semua leaders mengapresiasi Keketuaan Indonesia atas banyaknya capaian yang diraih meski dalam situasi sulit. "Tadi saya sampaikan komitmen pemimpin masalah persatuan sentralisasi upaya menjaga perdamaian diperkokoh kembali dan saya melihat komitmen itu menjadi kokoh saat pertemuan tadi,"ucapnya.
Kemudian dalam pertemuan pleno itu, para leaders juga mencatat visi masyarakat ASEAN 2045 yang sudah di endorse sebelumnya oleh Menlu ASEAN. Adapun rapat itu turut mengadopsi 11 dokumen di antaranya ASEAN Concord ke-IV hingga ASEAN Matters di mana para leaders diminta untuk mengadopsi deklarasi mengenai ASEAN Human Right Dialog.
"Ini adalah satu hal yang baru yang juga merupakan capaian Indonesia. Indonesia berkomitmen untuk memajukan, promosi dan proteksi hak asasi manusia. Oleh karena itu kita ingin agar dialog HAM ASEAN dilakukan secara reguler dan ini diadopsi oleh para leaders,"ucapnya.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN. Sidharto R. Suryodipuro mengatakan perubahan nama tersebut merupakan bagian dari upaya negara ASEAN untuk memperkuat proses diplomasi ASEAN.
"Ini satu paket selain menjadikan headquarters menimbang semakin banyaknya pertemuan-pertemuan kunci dilakukan. Tetapi juga dalam rangka penguatan peran dari para Dubes ASEAN untuk membahas berbagai isu, kemudian penguatan peran sekjen, sumber daya ASEAN Sekretariat,"katanya.
Bahkan Indonesia telah membentuk pokja negara tuan rumah sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan fasilitas diplomatik untuk perwakilan ASEAN. Sehingga gedung tersebut dapat digunakan secara luar di tengah gejolak dunia.
"Sejalan prioritas penguatan ASEAN ini para pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah nama ASEAN Sekretariat menjadi ASEAN Headquarters atau Markas Besar ASEAN. Semua leaders menyepakati mengganti nomenklatur tersebut karena sekali lagi para leaders sepakat memperkokoh Sekretariat ASEAN," kata Menlu Retno Marsudi, Selasa (5/9/2023).
Dalam pertemuan, kata Retno, semua leaders mengapresiasi Keketuaan Indonesia atas banyaknya capaian yang diraih meski dalam situasi sulit. "Tadi saya sampaikan komitmen pemimpin masalah persatuan sentralisasi upaya menjaga perdamaian diperkokoh kembali dan saya melihat komitmen itu menjadi kokoh saat pertemuan tadi,"ucapnya.
Kemudian dalam pertemuan pleno itu, para leaders juga mencatat visi masyarakat ASEAN 2045 yang sudah di endorse sebelumnya oleh Menlu ASEAN. Adapun rapat itu turut mengadopsi 11 dokumen di antaranya ASEAN Concord ke-IV hingga ASEAN Matters di mana para leaders diminta untuk mengadopsi deklarasi mengenai ASEAN Human Right Dialog.
"Ini adalah satu hal yang baru yang juga merupakan capaian Indonesia. Indonesia berkomitmen untuk memajukan, promosi dan proteksi hak asasi manusia. Oleh karena itu kita ingin agar dialog HAM ASEAN dilakukan secara reguler dan ini diadopsi oleh para leaders,"ucapnya.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN. Sidharto R. Suryodipuro mengatakan perubahan nama tersebut merupakan bagian dari upaya negara ASEAN untuk memperkuat proses diplomasi ASEAN.
"Ini satu paket selain menjadikan headquarters menimbang semakin banyaknya pertemuan-pertemuan kunci dilakukan. Tetapi juga dalam rangka penguatan peran dari para Dubes ASEAN untuk membahas berbagai isu, kemudian penguatan peran sekjen, sumber daya ASEAN Sekretariat,"katanya.
Bahkan Indonesia telah membentuk pokja negara tuan rumah sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan fasilitas diplomatik untuk perwakilan ASEAN. Sehingga gedung tersebut dapat digunakan secara luar di tengah gejolak dunia.
(cip)
tulis komentar anda