Dijuluki Kapten Sejak SD, Siapa Sangka Anak Tukang Sepatu di Cibaduyut Ini Jadi Jenderal Bintang 3

Kamis, 31 Agustus 2023 - 06:06 WIB
Agus kecil juga tidak familiar dengan dunia militer sebagai mana anak-anak tentara. Namun, barangkali ada satu hobi yang berkaitan dengan dunia militer, seperti anak- anak kecil lainnya. Agus kecil gemar bermain permainan perang-perangan atau tembak-tembakan.

Bakat kepemimpinannya telah terlihat bahkan saat ia belum memimpin. Organisasi yang pertama kali ia pimpin adalah kelas. Di sekolah dasar, ia sudah terbiasa menjadi pemimpin.

Agus dipercaya menjadi ketua kelas, posisi ini kemudian berlanjut hingga memasuki SMP, dan jenjang pendidikan berikutnya. Dalam perkembangannya, kebiasaan untuk memimpin ini tidak hanya di lingkungan dan kegiatan formal sekolah, tetapi dalam berbagai kegiatan lainnya.

Karakter kepemimpinan mulai terlihat sejak kecil hingga remaja. Di lingkungan rumahnya, ia didaulat sebagai Ketua Karang Taruna. Ia juga kerap ditunjuk menjadi seorang kapten tim sepak bola dan bola voli dengan nama Putra Babakan (nama daerah rumah Agus Rohman).

Jiwa kepemimpinan yang dimilikinya ini menyebabkannya sering kali dipanggil dengan julukan "Kapten" oleh lingkungan pergaulannya. Dapat dikatakan, ia selalu dijuluki kapten bahkan sebelum menjadi tentara.

Pada tahun 1976, Agus muda bersekolah di SMP Negeri Sayati sekarang SMP Negeri 2 Margahayu. Setiap hari, ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki sejauh enam kilometer.

Saat itu, wilayah Cibaduyut dan Margahayu masih sepi, tidak banyak kendaraan yang hilir-mudik. Namun, justru itu membuatnya menjadi lebih disiplin. Pada pukul 06.00 WIB, Agus sudah harus berangkat sekolah. Jika terlambat berangkat, tentu saja ia akan terlambat masuk.

Selain itu, bentuk kedisiplinan yang Agus muda terapkan pada dirinya adalah dengan membuat jadwal. Ia membuat jadwal untuk mengatur dirinya sendiri. Agus benar-benar mengatur jam belajar, jam bermain, jam mencuci baju, dan jam istirahat. Di antara saudara kandungnya, Agus muda adalah satu-satunya anak yang membuat jadwal.

Tahun 1980, ketika masuk SMA, barulah Agus muda menyukai voli. Dengan timnya yang diberi nama Putra Babakan, ia sering mengikuti pertandingan pada kejuaraan voli daerah.

Memang tidak ada prestasi yang menonjol, tetapi ia yakin bahwa olahraga membentuk fisik dan mentalnya. Oleh sebab itu, Agus muda gemar sekali mencoba berbagai cabang olah raga, misalnya pencak silat.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More