Di Muktamar Sufi, Jokowi Akui Masih Ditemukan Kasus Intoleransi di Indonesia
Selasa, 29 Agustus 2023 - 13:50 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masih ditemukan beberapa kasus intoleransi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah.
"Memang masih ditemukan hal-hal beberapa kasus intoleransi. Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama agar kita bisa meningkatkan toleransi agar Indonesia dan dunia terjaga perdamaiannya," kata Jokowi, Selasa (29/8/2023).
Jokowi meminta masyarakat agar selalu ingat bahwa Indonesia memiliki perbedaan dan keberagaman. Toleransi tersebut digunakan untuk menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada.
"Kita harus terus saling mengingatkan tentang adanya perbedaan, tentang adanya keberagaman tapi keberagaman yang harus dilanjutkan dengan toleransi dalam menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada. Sikap moderat dan saling berinteraksi akan memungkinkan kita untuk bersatu dalam keberagaman unity and diversity," kata Jokowi.
Sebagai negara berpenduduk majemuk, kata Jokowi, unity and diversity adalah semangat bangsa Indonesia dengan 270 juta penduduk yang beragam baik dari beragam etnis dan beragam agama.
"Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu, alhamdulillah kita bisa menjaga stabilitas politik kita semua ini berkat karakter moderat Bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan. Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal dengan prinsip Islam wasatiyah Islam yang moderat yang akan semakin memperkokoh toleransi persatuan dan kesatuan," ungkapnya.
"Memang masih ditemukan hal-hal beberapa kasus intoleransi. Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama agar kita bisa meningkatkan toleransi agar Indonesia dan dunia terjaga perdamaiannya," kata Jokowi, Selasa (29/8/2023).
Jokowi meminta masyarakat agar selalu ingat bahwa Indonesia memiliki perbedaan dan keberagaman. Toleransi tersebut digunakan untuk menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada.
Baca Juga
"Kita harus terus saling mengingatkan tentang adanya perbedaan, tentang adanya keberagaman tapi keberagaman yang harus dilanjutkan dengan toleransi dalam menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada. Sikap moderat dan saling berinteraksi akan memungkinkan kita untuk bersatu dalam keberagaman unity and diversity," kata Jokowi.
Sebagai negara berpenduduk majemuk, kata Jokowi, unity and diversity adalah semangat bangsa Indonesia dengan 270 juta penduduk yang beragam baik dari beragam etnis dan beragam agama.
"Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu, alhamdulillah kita bisa menjaga stabilitas politik kita semua ini berkat karakter moderat Bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan. Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal dengan prinsip Islam wasatiyah Islam yang moderat yang akan semakin memperkokoh toleransi persatuan dan kesatuan," ungkapnya.
(cip)
tulis komentar anda