Profil Umar Rukman, Sosok Pangdam Pertama di Tanah Papua
Selasa, 15 Agustus 2023 - 15:15 WIB
JAKARTA - Umar Rukman merupakan seorang perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Darat. Ia dikenal sebagai jenderal TNI bintang dua yang pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer pertama di tanah Papua.
Sebagai seorang perwira tinggi yang lahir pada masa penjajahan, Umar Rukman turut andil besar dalam membela Tanah Air. Tak hanya sampai Indonesia Merdeka, Rukman juga aktif hingga masa pensiunnya di militer dengan berbagai jabatan penting yang berhasil didudukinya.
Umar Rukman merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal TNI atau bintang tiga. Ia diketahui lahir di Majalengka, Jawa Barat pada 2 Juli 1923.
Dalam riwayat pendidikannya, Umar Rukman mengikuti Seinen Dojo (Pusat Latihan Pemuda) Tangerang (1943) dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1965). Dengan bekal pendidikan militer itu, Rukman berhasil menduduki posisi penting kemiliteran.
Rukman sendiri pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon I, Brigade XIII KRU "Z", Divisi Siliwangi, kembali dari Solo ke Jawa Barat pada Agustus 1948. Kemudian dilanjutkan dengan menjadi Komandan Brigade Infanteri 13/Galuh di tahun 1949-1951.
Nama Rukman juga tercatat pernah menjadi Komandan Komando Garnizun Kota Bandung dan Panglima Divisi II Tjadangan Umum Angkatan Darat pada tahun 1963.
Pada tahun 1963, Rukman sendiri mulai aktif dinas di tanah Papua. Kala itu ia mengawalinya dengan menjadi Komandan Kontingen Indonesia Irian Barat dan berlanjut sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih.
Dengan pengalaman yang dimilikinya itu, Rukman pun diangkat menjadi Deputi Menteri/Panglima Angkatan Darat/Panglima Komando Daerah Pertahanan Indonesia Timur mulai tanggal 17 September 1963 - 10 Januari 1966.
Namun sebelum diangkat menjadi Pangdam, dirinya lebih dulu mengalami kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal pada 18 Agustus 1965 atau satu hari setelah pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di senja kariernya di instansi kemiliteran, Rukman pun mengakhirinya dengan menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat. Jabatan tersebut diembannya mulai bulan Juni tahun 1966.
Sebagai seorang perwira tinggi yang lahir pada masa penjajahan, Umar Rukman turut andil besar dalam membela Tanah Air. Tak hanya sampai Indonesia Merdeka, Rukman juga aktif hingga masa pensiunnya di militer dengan berbagai jabatan penting yang berhasil didudukinya.
Profil Umar Rukman
Umar Rukman merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal TNI atau bintang tiga. Ia diketahui lahir di Majalengka, Jawa Barat pada 2 Juli 1923.
Dalam riwayat pendidikannya, Umar Rukman mengikuti Seinen Dojo (Pusat Latihan Pemuda) Tangerang (1943) dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1965). Dengan bekal pendidikan militer itu, Rukman berhasil menduduki posisi penting kemiliteran.
Rukman sendiri pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon I, Brigade XIII KRU "Z", Divisi Siliwangi, kembali dari Solo ke Jawa Barat pada Agustus 1948. Kemudian dilanjutkan dengan menjadi Komandan Brigade Infanteri 13/Galuh di tahun 1949-1951.
Nama Rukman juga tercatat pernah menjadi Komandan Komando Garnizun Kota Bandung dan Panglima Divisi II Tjadangan Umum Angkatan Darat pada tahun 1963.
Baca Juga
Pada tahun 1963, Rukman sendiri mulai aktif dinas di tanah Papua. Kala itu ia mengawalinya dengan menjadi Komandan Kontingen Indonesia Irian Barat dan berlanjut sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih.
Dengan pengalaman yang dimilikinya itu, Rukman pun diangkat menjadi Deputi Menteri/Panglima Angkatan Darat/Panglima Komando Daerah Pertahanan Indonesia Timur mulai tanggal 17 September 1963 - 10 Januari 1966.
Namun sebelum diangkat menjadi Pangdam, dirinya lebih dulu mengalami kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal pada 18 Agustus 1965 atau satu hari setelah pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di senja kariernya di instansi kemiliteran, Rukman pun mengakhirinya dengan menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat. Jabatan tersebut diembannya mulai bulan Juni tahun 1966.
(okt)
tulis komentar anda