Riset LSI Denny JA: Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir Juni

Rabu, 29 April 2020 - 16:45 WIB
Puncak pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia diperkirakan berakhir pada Juni 2020. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Puncak pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia diperkirakan berakhir pada Juni 2020. Prediksi ini mengacu hasil riset yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Riset dilakukan dengan mengolah berbagai data, ditambah referensi riset lain. Terdapat tiga kesimpulan soal virus Corona. Pertama, 99% kasus Covid-19 selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan.

Sementara pada Juli-September 2020 bakal menjadi rentang waktu Covid-19 tidak lagi menjadi masalah bagi dunia. Di era itu, puncak pandemi sudah dilewati.

"Mereka yang terpapar virus Corona tentu tetap ada, namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan," ujar Denny JA, pendiri LSI Denny JA, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).( )

Kedua, Indonesia termasuk sebagai negara menengah (kategori B) dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus Corona untuk mencapai level 99% tuntas. Tercapainya level 99% itu untuk kasus Indonesia diperkirakan di Juni 2020.



"Tentu ini dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan Pemerintah RI dipatuhi. Antara lain social distancing, work from home, larangan mudik, dan sebagainya," tuturnya.

Ketiga, 100% Indonesia dan dunia bebas dari virus Corona ketika vaksin atas virus itu ditemukan. Rentang waktu penemuan virus sekitar Mei-Juli 2021.

"Ketika vaksin ditemukan, virus Corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan," katanya.

Berbeda dengan umumnya, riset LSI Denny JA, riset ini bertujuan mengolah data sekunder. Riset kali ini bukan dilakukan dengan opini atau persepsi publik atas virus corona. Namun, LSI Denny JA membaca tren data dunia dan Indonesia atas kasus corona.

"Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemi terlampaui. Bisakah kita prediksi kapan pandemi berakhir," urainya.

Kesimpulan terhadap pertanyaan tersebut diolah LSI Denny JA dari tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus Corona, Singapore University of Technology and Design, serta berbagai hasil riset lainnya.

Dipaparkan Denny JA, ditemukannya vaksin kekebalan untuk virus Corona adalah satu-satunya penjamin virus Corona bisa ditangani. Ketika vaksin ditemukan, virus Corona hanya menjadi flu biasa yang tak lagi mematikan.

Dengan catatan sebelum vaksin ditemukan, tutur Denny JA, berbagai protokol kesehatan diberlakukan di banyak negara. Antara lain menjaga jarak fisik seperti social distancing, physical distancing, lockdown wilayah dengan segala istilah yang berbeda, work form home, online learning, penggunaan masker, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan sebagainya.

Data dari Worldometer menunjukkan protokol kesehatan itu efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.

Riset ini menyertakan kasus empat negara, yakni Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Terbaca di grafik itu, betapa kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada empat negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemik sudah terlampaui.

Sementara Singapore University of Technology and Design mengembangkan model prediksi lebih jauh. Tren data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence. Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99% kasus dunia selesai pada Agustus 2020.

Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli - September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99% kasus virus corona.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More