Waspadai Provokasi Tolak Rapid Test dan Teori Konspirasi

Selasa, 28 Juli 2020 - 11:14 WIB
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen. Foto/Istimewa
JAKARTA - Pemerintah diminta harus tegas menyikapi adanya demonstrasi tolak rapid test/swab test virus Corona yang dilakukan sekelompok orang di Bali.

Menurut dia, ketegasan pemerintah penting agar tidak ada provokasi menolak rapid test/swab test. "Provokasi ini bahaya karena bisa menganggu masyarakat lain yang selama ini benar-benar terdampak Covid-19, serta sedang sakit dan membutuhkan perawatan," kata Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (28/7/2020).

Pria yang biasa disapa Gus Nabil ini juga meminta pemerintah memaksimalkan proses test terkait Corona. Tujuannya agar benar-benar optimal prosedur dan hasilnya.

Dia mengingatkan, jangan sampai ada mafia kesehatan yang memanfaatkan tes terkait Corona ini, untuk mengambil keuntungan sepihak.

"Saya pribadi mendapatkan beberapa masukan dari warga, bahwa dalam pelaksanaannya, tes terkait Corona harus ditertibkan lagi prosedurnya. Pemerintah harus menindak tegas, jika ada pihak yang ingin ambil untung sepihak dalam penyelenggaraan tes-tes itu," tuturnya. ( Baca juga: Kang Emil Pilih Masker atau Lockdown )



Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini juga mengungkap bahaya teori konspirasi. Saat ini, gelombang embusan teori konspirasi dengan bermacam varian dan isu, banyak beredar.

Pendapat-pendapat yang merujuk teori konspirasi itu memenuhi jagad digital, baik di Youtube, Instagram, maupun laman-laman media," katanya.

Menurut Gus Nabil, pemerintah harus melawan itu dengan strategi komunikasi yang transparan dan tepat sasaran dengan menggandeng masyarakat.

"Ini penting agar hoaks dan teori konspirasi yang beredar, tidak membingungkan warga dan melemahkan semangat kita melawan virus Corona," tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(nbs)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More