Bawa PAN Bertransformasi Jadi Partai Terbuka, Zulhas Berharap NU dan Muhammadiyah Makin Adem
Rabu, 12 Juli 2023 - 14:00 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) sukses membawa perubahan partainya menjadi terbuka, tidak inklusif bagi kalangan Muhammadiyah saja.
Sudah jadi rahasia umum bahwa partai matahari putih lahir dari rahim Muhammadiyah, seakan memberi kesan bahwa PAN partai yang tertutup. Namun di tangan Zulhas, PAN bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua umat Islam.
Zulhas memandang partai politik (parpol) punya peran sebagai pemersatu bangsa. Karenanya, dia berusaha keras untuk memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
"Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda," ujar Zulhas di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Salah satu upaya PAN merangkul semua golongan diwujudkan dengan cara menggelar acara peringatan Satu Abad NU dengan tajuk 'Simposium Nasional' di Hotel Sheraton Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Langkah Zulhas ini pun sukses dengan hadirnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan jajaran pengurus PBNU Jatim.
Bahkan dalam acara itu, Gus Yahya menyebut bahwa PAN rasional. Ia pun menegaskan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di Pemilu 2024 nanti.
Respons positif ini ditanggapi Zulhas dengan rasa syukur, karena ia sudah dua tahun berusaha mendudukkan bersama NU dan Muhammadiyah. Menteri Perdagangan (Mendag) RI ini mengatakan perbedaan pilihan soal ormas Islam dan parpol adalah hal yang biasa dan wajar.
Sudah jadi rahasia umum bahwa partai matahari putih lahir dari rahim Muhammadiyah, seakan memberi kesan bahwa PAN partai yang tertutup. Namun di tangan Zulhas, PAN bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua umat Islam.
Zulhas memandang partai politik (parpol) punya peran sebagai pemersatu bangsa. Karenanya, dia berusaha keras untuk memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
"Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda," ujar Zulhas di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Salah satu upaya PAN merangkul semua golongan diwujudkan dengan cara menggelar acara peringatan Satu Abad NU dengan tajuk 'Simposium Nasional' di Hotel Sheraton Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Langkah Zulhas ini pun sukses dengan hadirnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan jajaran pengurus PBNU Jatim.
Bahkan dalam acara itu, Gus Yahya menyebut bahwa PAN rasional. Ia pun menegaskan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di Pemilu 2024 nanti.
Respons positif ini ditanggapi Zulhas dengan rasa syukur, karena ia sudah dua tahun berusaha mendudukkan bersama NU dan Muhammadiyah. Menteri Perdagangan (Mendag) RI ini mengatakan perbedaan pilihan soal ormas Islam dan parpol adalah hal yang biasa dan wajar.
tulis komentar anda