Favorit di Kalangan Nahdliyin Bekal Erick Thohir Maju Kontestasi Pilpres 2024

Selasa, 13 Juni 2023 - 19:27 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir merupakan salah satu cawapres favorit dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir merupakan salah satu calon wakil presiden (cawapres) favorit dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin. Hal itu dinilai Guru Besar Universitas Airlangga Prof Hotman Siahaan menjadi bekal kuat untuk maju pada kontestasi Pilpres 2024.

Prof Hotman mengatakan, Erick Thohir merupakan Anggota Kehormatan Banser NU yang seringkali melakukan berbagai gebrakan. Salah satunya inisiator Badan Usaha Milik NU (BUMNU). Hal ini menjadi pembeda Erick Thohir jika dibandingkan dengan kandidat cawapres lainnya.

"Artinya itu nilai lebihnya Pak Erick Thohir dibandingkan dengan yang lain," kata Prof Hotman.

Ketua Umum PSSI tersebut dinilai memiliki citra positif di kalangan Nahdliyin. Selain menjadi anggota kehormatan Banser NU, Erick Thohir juga didapuk menjadi Ketua Steering Committee (SC) Panitia pada acara Harlah ke-100 NU di Sidoarjo, beberapa waktu lalu.

Bersamaan dengan itu, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini juga mendapatkan dukungan dari pengurus PBNU untuk menjadi cawapres. Dari mulai Ketua dan Sekjen PBNU hingga Menteri Agama yang juga Ketum GP Ansor NU.



"Kita lihat saja bagaimana, Ketua PBNU meng-endorse, menyatakan simpatinya pada Erick Thohir, termasuk Menteri Agama, sebagai Ketua Banser, kan itu juga bisa jadi keunggulan tersendiri," kata Prof Hotman.

Karena itu, Prof Hotman menilai mayoritas Nahdliyin kompak mendukung Erick Thohir maju di Pilpres 2024. Apalagi, deks Presiden Inter Milan ini aktif memberdayakan para nahdliyin melalui berbagai program seperti Santripreneur, Pesantrenpreneur, Pertashop khusus Pesantren, Santri Makmur, Santri Magang dan Beasiswa Santri.

"Dia kan kalau tidak salah berupaya membangun bisnis atau upaya-upaya warga Nahdliyin, para santrinya, dengan BUMN-nya itu, dia juga berupaya itu," ujar Prof Hotman.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More