Jika Airlangga Jadi Cawapres, Golkar Pastikan Tak Ada Menara Kembar di Pemerintahan
Sabtu, 10 Juni 2023 - 18:52 WIB
JAKARTA - Partai Golkar memastikan ketua umumnya, Airlangga Hartarto tidak akan menjadi menara kembar yang menimbulkan kegaduhan dalam pemerintahan. Pandangan ini disampaikan oleh Anggota DPR Fraksi Golkar Sarmuji.
"Pak Airlangga tahu benar memposisikan diri. Sekarang saja beliau ketua umum partai besar, tapi di saat yang sama menjadi menteri anak buah presiden. Dua hal yang bisa dilaksankan dengan baik di waktu bersamaan," kata Sarmuji, Sabtu (10/6/2023).
Dia mengungkapkan, seluruh mesin partai telah bersiap menyambut capres-cawapres yang diusung Golkar pada Pilpres 2024. Terlebih jika Airlangga yang diusung, tentunya akan disambut gelora semangat seluruh kader.
"Ibarat api yang terus membara, akan makin menyala jika menemukan senyawa yang tepat," ujarnya.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono memastikan partainya tetap berpegang teguh mencalonkan Airlangga apa pun posisinya dalam pasangan Pilpres 2024. "Seluruh jajaran Partai Golkar dari pusat hingga daerah, serta seluruh elemen pendiri, didirikan dan sayap Golkar telah menyerahkan mandat kepada ketum dalam menentukan. Kebijakan strategis ke depannya. Jadi apa pun posisi politik Golkar nanti, segenap kader wajib memperjuangkan," jelasnya.
Sebelumnya, analis komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai situasi Golkar saat ini yang belum memutuskan koalisi pilpres sangat menguntungkan bagi partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurut Emrus, situasi wait and see yang tengah dialami Golkar ini menguntungkan untuk posisi cawapres yang masih sangat dinamis.
"Kalau untuk capres amat sulit bagi Golkar dalam hal ini Airlangga, tetapi sebagai cawapres bisa jadi penentu pemenang," kata Emrus.
Emrus berpendapat, jika Airlangga dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, hasilnya bakal meraih kemenangan. "Jadi kalau Golkar merapat ke Prabowo artinya Airlangga menjadi wakilnya, menurut hipotesis saya, maka Prabowo akan jadi presiden dengan Airlangga sebagai wakilnya," ungkapnya.
"Pak Airlangga tahu benar memposisikan diri. Sekarang saja beliau ketua umum partai besar, tapi di saat yang sama menjadi menteri anak buah presiden. Dua hal yang bisa dilaksankan dengan baik di waktu bersamaan," kata Sarmuji, Sabtu (10/6/2023).
Dia mengungkapkan, seluruh mesin partai telah bersiap menyambut capres-cawapres yang diusung Golkar pada Pilpres 2024. Terlebih jika Airlangga yang diusung, tentunya akan disambut gelora semangat seluruh kader.
"Ibarat api yang terus membara, akan makin menyala jika menemukan senyawa yang tepat," ujarnya.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono memastikan partainya tetap berpegang teguh mencalonkan Airlangga apa pun posisinya dalam pasangan Pilpres 2024. "Seluruh jajaran Partai Golkar dari pusat hingga daerah, serta seluruh elemen pendiri, didirikan dan sayap Golkar telah menyerahkan mandat kepada ketum dalam menentukan. Kebijakan strategis ke depannya. Jadi apa pun posisi politik Golkar nanti, segenap kader wajib memperjuangkan," jelasnya.
Sebelumnya, analis komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai situasi Golkar saat ini yang belum memutuskan koalisi pilpres sangat menguntungkan bagi partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurut Emrus, situasi wait and see yang tengah dialami Golkar ini menguntungkan untuk posisi cawapres yang masih sangat dinamis.
"Kalau untuk capres amat sulit bagi Golkar dalam hal ini Airlangga, tetapi sebagai cawapres bisa jadi penentu pemenang," kata Emrus.
Emrus berpendapat, jika Airlangga dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, hasilnya bakal meraih kemenangan. "Jadi kalau Golkar merapat ke Prabowo artinya Airlangga menjadi wakilnya, menurut hipotesis saya, maka Prabowo akan jadi presiden dengan Airlangga sebagai wakilnya," ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda